“Puncak Eiffel”Rifda Irfanaluthfi

Estimated read time 4 min read

Jakarta (ANTARA) – Pesenam Indonesia Rifda Irfanalutfi berlaga di Olimpiade Paris 2024 karena cedera usai berlaga di Kejuaraan Senam Ritmik Dunia pada Oktober 2023.

Rifda, begitu ia disapa, telah berjuang melawan cedera ACL (anterior cruciate ligamen) selama lebih dari sembilan bulan. Rifda juga sebelumnya menjalani operasi meniskus yang juga ia temukan usai berlaga di Kejuaraan Senam Dunia 2023.

Meski dalam masa pemulihan bertahap, Rifda tetap menjalani Latihan Nasional (pelatnas) di GOR DKI Jakarta, Jakarta untuk persiapan Olimpiade Paris 2024.

Melalui rehabilitasi, terapi, dan pengondisian fisik, Rifda terus menjalani latihan rutin dan mampu menguasai seluruh instrumen. Namun, tiga pekan sebelum keberangkatannya, saat latihan nasional di Heerenveen, Belanda, badai menerpa Rifda setelah lututnya membengkak. Pesenam ritmik Indonesia Rifda Ifanalufi berlatih persiapan Olimpiade Paris 2024 di Elite Club Epicentrum di Kuningan, Jakarta, Jumat (6/7/2024). (ANTARA/Aloysius Lewokeda) Tiga hari sebelum berangkat ke Olimpiade, Rifda mampu melakukan empat latihan, yakni balok keseimbangan, balok, senam bebas, dan lompat jauh.

Pada latihan kedua, Rifda kembali merasakan sakit akibat cederanya usai melakukan vault. Perawatannya dilakukan secara maksimal oleh para dokter tim Indonesia. Namun kondisinya belum pulih 100 persen sehingga masih merasa sakit dan belum bisa melepas ketiga alat tersebut.

Bahkan sehari sebelum pertandingan, Rifda tidak mengikuti latihan podium maupun simulasi pra pertandingan.

Berikutnya: Gambar Eiffel Gambar Eiffel

Impian karir Rifda adalah bisa berkompetisi di Olimpiade dan mencetak sejarah sebagai pesenam Indonesia pertama.

Dalam pesan yang diunggah di media sosialnya, Rifda mengungkapkan kondisinya yang dibantu oleh pelatihnya Eva Navalina untuk turun ke lapangan atau venue pertandingan karena tidak bisa melakukan perjalanan jauh.

Menghadapi tantangan tersebut, Rifda memutuskan untuk melawan cederanya dan mendaki Puncak Eiffel dengan berkompetisi di nomor all-around di Olimpiade Paris 2024.

Di hadapan 20.000 penonton yang memadati Bercy Arena Paris, Rifda mengalami nyeri pada lutut kanannya. Menanggapi keraguan tersebut, Rifda memainkan alat musik yaitu palang tidak rata, namun tidak full rutin terutama downhill. Selain itu, pelatih Eva Navalina juga mendampingi Rifda saat ia memanjat dan mendarat di mistar bertingkat. Memainkan satu dari empat instrumen yang dicoba, Rifda mencetak 9166 poin.

“Sulit banget karena jalan menuju olimpiade tidak mudah dan panjang sekali. Sulit untuk berlatih dan menahan sakit, suka dan duka. Tadinya saya berharap bisa mengikuti empat event, tapi saya cedera lagi. Dari awal, Saya bisa melakukan 3. Peralatannya rusak lagi, jadi saya hanya tampil di bar di beberapa level,” kata Rifda Irfanalutfi, Minggu (28/7) pesenam Indonesia Rifda Irfanalutfi (tengah) dan pesenam lainnya siap tampil palang tidak rata saat pesenam kualifikasi artistik berlaga di Divisi 1 Olimpiade Paris 2024 di Bercy Arena Paris, Prancis, Minggu (28/7/2024) ANTARA PHOTO/Vahu Pouto A/Sp.

Rifda dipastikan tidak bisa melaju ke babak selanjutnya karena hanya terpilih delapan pesenam yang lolos ke babak selanjutnya di babak pertama.

Usai lolos ke Olimpiade Paris 2024, Rifda tak kuasa menahan tangis saat membuktikan mampu berlaga di ajang multi-olahraga terbesar dunia itu.

“Sekarang saya merasa lebih tenang, saya bisa membuktikan bahwa saya bisa mengikuti Olimpiade. Saya senang bisa menahan rasa sakit hingga akhir kompetisi,” kata Rifda.

Pesenam peraih medali perak Asian Games 2018 itu masih mempertimbangkan apakah akan melanjutkan karirnya atau pensiun dini karena cedera yang dideritanya saat ini.

“Pertama, saya ingin merasakan atmosfer Olimpiade. Saya mungkin menjalani operasi atau tidak. Apakah saya ingin pensiun atau ingin terus menjadi atlet,” kata Rifda.

Berikutnya: Lahirnya “Rifda Baru” Lahirnya “Rifda Baru”

Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) atau Senam Indonesia kini tengah menggalang momentum untuk melatih para pesenam dan meneruskan prestasi Rifda di Olimpiade.

Ketua Umum Persani Ita Yuliati berkomitmen melatih Tim Senam Indonesia yang diharapkan bisa berlaga di 53rd FIG Gymnastics World Championships 2025 di Jakarta. Selain itu, Ito mengungkapkan kini ia tengah mengincar tiket Olimpiade Los Angeles 2028.

Tugas kita selanjutnya adalah mempersiapkan tim senam Indonesia untuk berlaga di Kejuaraan Senam Artistik Dunia ke-53 tahun 2025 di Jakarta dan Olimpiade Los Angeles tahun 2028, dan itu sedang kita persiapkan sekarang, kata Ita kepada wartawan, Selasa. . Pesenam Rifda Irfanalutfi peraih tiga medali senam artistik SEA Games 2021 bersama pelatih Eva Navalina T Butar Butar di Vietnam, Senin (16/5/2022 ANTARA/Zuhdiar Laeis/aa) pun memberikan pujian kepada seluruh jajaran tim senam Indonesia. yang tahu bagaimana menampilkan diri mereka dengan cara terbaik untuk membawa Rifda ke Paris.

“Alhamdulillah Rifda sudah menyelesaikan penampilannya di Olimpiade Paris, saya bersyukur perjuangan kita membawa Rifda ke Olimpiade akhirnya berhasil meraih gelar juara olimpiade. Olimpiade adalah hal yang patut kita nikmati bersama karena “tidak mudah untuk mencapainya”. bisa ke olimpiade seperti sekarang,” kata Ita.

“Meski performanya kurang ideal, saya tetap mengapresiasi dan salut atas perjuangan Rifda dan Coach Eva. Mereka telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mewujudkan mimpinya menjadi pesenam Indonesia pertama yang berlaga di Olimpiade,” tambah Ita.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours