DKI sarankan warga tak konsumsi air tanah karena sudah tercemar

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengimbau warga untuk berhenti mengonsumsi air tanah, karena hasil survei Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada tahun 2023 menunjukkan air tanah rata-rata tercemar.

Ketua Subkelompok Geologi, Konservasi Air Baku, dan Perencanaan Penyediaan Air Bersih Dinas SDA DKI Jakarta Elisabeth Tarigan mengatakan, dari 267 titik pemantauan, 52 persen di antaranya berstatus indikator pencemaran berat dan 27 persen pencemaran ringan.

Menurut hasil kajian Badan Lingkungan Hidup, di 270 lokasi pengukuran rata-rata semuanya terkontaminasi. Pengaruhnya adalah bakteri E coli dari septic tank. , kontaminasi permukaan, dll,” ujarnya dalam webinar yang ditayangkan di kanal YouTube Dinas Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta, Selasa.

Menurut Elisabeth, saat ini masih ada wilayah di Jakarta yang tidak terlayani pipa air, khususnya di wilayah selatan Jakarta, namun juga di wilayah kiri dan kanan Jakarta, yakni bagian barat dan timur. Warga di sana masih memanfaatkan air tanah sebagai sumber air.

Data PAM Jaya menunjukkan 32,35 persen wilayah di DKI Jakarta belum terlayani pasokan air minum.

Oleh karena itu, guna menyediakan air bersih bagi Jakarta, Elisabeth menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempercepat sejumlah upaya yang telah dilakukan, di antaranya pembangunan fasilitas pengelolaan air (IPA) dan jaringan pipa.

Pemprov DKI juga menambah jaringan pipa dan non-perpipaan di daerah-daerah yang kurang terlayani, misalnya dengan menyediakan kios air, keran umum, meteran utama, tanker, dan tangki masyarakat.

“Berkolaborasi dengan pihak lain di tingkat nasional, antara lain mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), mendirikan berbagai IPA, jaringan untuk mendukung percepatan peningkatan pelayanan, melakukan pemeliharaan, penilaian, pelaporan sehingga kita tahu apakah kita masih berada di jalur yang benar. baik track tracknya atau tidak,” jelasnya.

Selain itu, Pemprov DKI juga meningkatkan pasokan air melalui peningkatan SPAM Hutan Kota, IPA Cilandak, dan Buaran, kemudian mengarahkan percepatan pembangunan IPA sehingga mengurangi penggunaan air tanah.

Hal lainnya adalah meningkatkan indeks keamanan air dengan menjaga kualitas badan air seperti waduk, sungai, danau, dan waduk. Upaya tersebut diharapkan mampu mencapai tujuan cakupan pasokan air bersih 100 persen pada tahun 2030.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours