Jakpus lantik 33 dokter cilik jadi penggerak kesehatan di sekolah

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat menunjuk 33 siswa sekolah dasar (SD) negeri dan swasta sebagai ahli penyakit kaki di seluruh wilayah Kabupaten Tanah Abang untuk menjadi konsultan lingkungan hidup di sekolah. Pembukaan tersebut dihadiri perwakilan siswa dari 33 SD Negeri dan Swasta se-Kecamatan Tanah Abang, kata Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Chaidir di Gedung Kerohanian Planet Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu. Secara teknis, kata dia, mereka berperan sebagai penggerak dan motivator bagi teman-temannya di lingkungan sekolah begitu dilantik. Chaidir mengatakan, dokter mini ini nantinya akan berperan dalam menyebarkan informasi tentang hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada teman-temannya di lingkungan sekolah. Chaydir mencatat, acara ini bertepatan dengan Hari Anak Nasional. Saat itu, ia juga bercerita bahwa sekitar tahun 1978 ia bekerja sebagai dokter ortopedi. Baca Juga: Cakupan Jaminan Kesehatan di Jakpus Sudah Di Atas 98 Persen, Lalu Chaidir Kenang Materi Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Jika Terjadi Kecelakaan. Pada saat upacara, terjadi kecelakaan atau seorang teman pingsan.

“Pesan saya adalah para dokter muda benar-benar menganggap serius apa yang guru mereka katakan tentang pendidikan kedokteran yang tepat di lingkungan sekolah, khususnya PHBS,” kata Chaidir.

Kepala Puskesmas Kabupaten Tanah Abang Ovi Norfiana mengatakan, lima perwakilan dari masing-masing sekolah ikut serta dalam peresmian tersebut. Pelantikan tersebut merupakan kelanjutan dari proses pendidikan dan pelatihan yang telah dilakukan kantor pusatnya tiga bulan lalu.

“Sebanyak 825 siswa belajar. Namun hari ini diikuti lima perwakilan dari masing-masing sekolah dan secara simbolis membuka 165 dokter ortopedi,” kata Ovi. Baca Juga: Program PMT Diluncurkan di Jakarta Pusat, Kecamatan Sawa Besar. Ovi mengatakan mereka diajarkan materi yang berbeda secara bertahap selama pelatihan dan pendidikan. Materi yang diberikan antara lain PHBS, cara mengukur tinggi badan dan berat badan hingga menghitung kandungan gizi (antropometri), pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), dan kesehatan reproduksi. Secara teknis, setelah dilantik, mereka akan berperan sebagai penggerak dan motivator teman-teman sebayanya di lingkungan sekolah. Mereka kemudian diharapkan menjadi penyalur dan penyampai informasi kesehatan kepada keluarga dan masyarakat.

“Ini kader penyalur Puskesmas yang membawa pesan kesehatan karena kalau harus menjangkau ribuan siswa akan sulit,” kata Ovi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours