Mengompol bisa jadi tanda anak kekurangan vitamin

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Hasil penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine menunjukkan bahwa anak-anak yang mengompol atau menderita enuresis nokturnal primer mungkin kekurangan vitamin D dan vitamin B12.

Jika anak Anda buang air kecil tanpa disengaja di malam hari, kemungkinan besar ia mengalami enuresis nokturnal primer, menurut sebuah penelitian yang dikutip dalam Medical Daily, Rabu.

Masalah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kandung kemih yang kecil, pola tidur yang tidak normal, peningkatan produksi urin di malam hari, dan keterlambatan perkembangan sistem saraf pusat.

Faktor lain seperti stres, kecemasan, dan riwayat keluarga juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami ngompol primer.

Penelitian baru menunjukkan bahwa anak-anak yang mengompol di malam hari menunjukkan tanda-tanda kekurangan atau defisiensi vitamin D dan vitamin B12.

Temuan ini berasal dari analisis terhadap 288 anak yang mengunjungi klinik rawat jalan Rumah Sakit Anak Universitas Kairo di Mesir karena enuresis nokturnal.

Berdasarkan analisis, 48,3% diantaranya mengalami defisiensi vitamin D, 31,3% mengalami defisiensi vitamin D, dan 25% mengalami defisiensi vitamin B12.

Studi tersebut menemukan bahwa kadar vitamin D yang lebih rendah berhubungan lebih kuat dengan peningkatan kejadian ngompol dibandingkan kadar vitamin B12 yang lebih rendah.

Secara khusus, jika kadar vitamin D anak kurang dari 13,7 ng/mL, kemungkinan besar mereka akan mengalami kesulitan mengompol.

Para peneliti berpendapat bahwa kelainan vitamin D yang paling umum pada anak-anak dengan enuresis nokturnal primer mungkin adalah kekurangan vitamin D.

Para peneliti mengatakan: “Kekurangan vitamin D mungkin lebih sering terjadi pada anak-anak dengan enuresis nokturnal parah dibandingkan dengan kekurangan vitamin B12.”

Hasil penelitian ini dapat mendorong penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki penggunaan vitamin D dan vitamin B12 sebagai terapi tambahan yang potensial untuk anak-anak dengan enuresis nokturnal.

Penelitian juga menjelaskan bagaimana vitamin D mempengaruhi fungsi kandung kemih. Reseptor vitamin D terletak di otot kandung kemih dan mukosanya. Artinya vitamin D berperan dalam fungsi kandung kemih.

Tingkat vitamin D yang cukup mengurangi kontraksi kandung kemih yang tidak perlu dengan menenangkan sinyal sensorik saat kandung kemih terisi.

Anak-anak dengan kadar vitamin D yang rendah mungkin mengalami kontraksi kandung kemih yang tidak terkendali.

Rendahnya kadar vitamin D juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih berulang yang dapat menyebabkan masalah kandung kemih.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan untuk memeriksa kadar vitamin D dan vitamin B12 pada anak yang mengompol di malam hari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours