Anwar Abbas Pesan Anggota DPR Baru Jangan Sampai Cuma Mikir Balik Modal

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengungkapkan, masyarakat Indonesia baru saja menyaksikan pengambilan sumpah dan pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR periode 2024-2029 pada 1 Oktober. . Anwar mengatakan, tentunya anggota dewan yang dilantik diharapkan mampu memenuhi sumpah atau janji yang telah diucapkan.

“Kami tentu berharap mereka yang dilantik mampu memenuhi sumpah/janji yang telah diucapkan secara konsisten dan konsekuen,” kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/10/2024).

“Pada akhirnya sumpah/janji tersebut tentu memerlukan tanggung jawab masing-masing terhadap bangsa dan negara yang kita sama-sama cintai,” lanjutnya.

Namun, Anwar Abbas mengatakan timbul pertanyaan apakah anggota dewan dapat menjalankan tugas, peran, dan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Sebab, sebagian besar dari mereka yang terpilih telah mengeluarkan dana atau modal yang cukup besar untuk lolos menjadi anggota DPR dan DPD RI, ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, tentu bukan tidak mungkin sebagian dari mereka akan memikirkan bagaimana cara mendapatkan kembali uang atau modal yang telah mereka investasikan dan keluarkan pada kampanye sebelumnya. “Kalau itu yang mereka pikirkan, jelas akan sangat sulit bagi mereka untuk memenuhi gaji dan tunjangan sah yang mereka peroleh selama berada di Legislatif,” ujarnya.

Ia mengatakan, tentu bukan tidak mungkin jika bisa dilakukan cara-cara yang tidak dibenarkan undang-undang dan ajaran agama. Jika hal ini terjadi, tentu saja mereka tidak akan mampu lagi menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat dengan sebaik-baiknya, karena mereka lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan kepentingan rakyat, rakyat, dan negara.

“Akibatnya, fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan yang seharusnya menjadi tugas pokoknya tentu saja tidak lagi dapat berjalan sebagaimana mestinya, namun pada praktiknya semuanya diwarnai oleh berbagai transaksi dan kepentingan yang tidak tepat,” ujarnya. .

Oleh karena itu, ia berharap dan menghimbau kepada seluruh anggota DPR dan DPD yang baru dilantik untuk menggunakan jabatan yang dijabatnya sebagai tempat mengabdi dan beramal shaleh serta tidak menggunakan jabatan tersebut untuk merugikan diri sendiri dan kelompoknya yang memperkaya diri dengan melakukan hal-hal yang tidak terpuji. seperti melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Selain karena adanya penyalahgunaan jabatan, selain dilarang dalam ajaran agama dan undang-undang yang ada, tindakan tersebut jelas bertentangan dengan semangat dan amanat reformasi dan tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi, tutupnya

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours