Dokter: Ibu dengan Riwayat TB Tetap Boleh Beri ASI kepada Anak

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Banyak ibu hamil atau menyusui yang khawatir jika terdiagnosis penyakit tuberkulosis (TB). Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, “Apakah tetap boleh menyusui bayi saya jika saya mengidap TBC?”

Dokter Spesialis Pernapasan dan Paru Anak IDAI, Muhammad Fahrul Udin menjelaskan, ibu menyusui dengan riwayat TBC tetap diperbolehkan menyusui bayinya. “ASI tetap bisa diberikan. Hanya saja selama dua minggu mereka disarankan minum obat untuk sembuh,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Ia berpesan kepada orang tua dengan riwayat TBC yang masih menyusui anaknya untuk tetap memakai penutup wajah saat berinteraksi dengan dan di sekitar anaknya. Hal ini untuk mencegah penularan TBC melalui udara kepada anaknya. Namun, tidak semua ibu penderita TBC bisa menyusui bayinya. Ibu dengan riwayat TBC berat disarankan untuk tidak menyusui bayinya.

“Ibu yang memiliki riwayat resistensi TBC disarankan untuk tidak menyusui karena risikonya lebih besar pada anaknya,” tegasnya.

Untuk menghindari tertular bakteri TBC, diharapkan orang tua dapat menjalani pola hidup bersih, seperti memberikan penerangan yang cukup di seluruh ruangan dengan sirkulasi udara yang cukup. Pasalnya penyakit ini menular melalui udara, sehingga udara yang bersih dan sirkulasi yang baik dapat membunuh virus tersebut. Penularannya pada anak bila ibu hamil melewati plasenta saat hamil. Dalam hal ini, orang tua diharapkan berkonsultasi langsung dengan dokter dan segera meminum obat secara rutin.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, berdasarkan Global Report 2022, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua setelah India. WHO memperkirakan terdapat 969.000 kasus TBC di Indonesia dengan jumlah yang dilaporkan saat ini sebanyak 717.941 kasus. Tuberkulosis resistan obat (TB RO) merupakan penyakit yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, dengan angka kejadian yang semakin meningkat sehingga memerlukan upaya pengendalian yang komprehensif.

Pada tahun 2013, Menteri Kesehatan menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat dengan mengacu pada manajemen pengendalian TBC di Indonesia. Perkembangan penatalaksanaan TB RO di tingkat internasional terjadi dengan pesat, baik dari segi jalur diagnostik, integrasi pengobatan, dan penatalaksanaan penyakit klinis (clinical Approach).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours