Dokter jelaskan vaksin Mpox hanya diberikan kepada populasi berisiko

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV menjelaskan, vaksin cacar monyet (Mpox) hanya diberikan kepada populasi berisiko tinggi.

“Ini ada tujuannya tertentu. Bukan untuk masyarakat umum, tapi untuk kelompok masyarakat khusus yang sangat membutuhkan,” jelas Hanny, Rabu, dalam diskusi online Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Lebih detail, Hanny menjelaskan, kelompok sasarannya adalah LSL (laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki) dengan kriteria tertentu dan pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Selain itu, vaksin mpox juga menyasar individu yang pernah melakukan kontak dengan pasien mpox dalam dua minggu terakhir, serta petugas laboratorium yang memeriksa sampel mpox dan petugas kesehatan yang berinteraksi dengan pasien mpox.

Hanny mengimbau sasaran vaksin Mpox mendapat dua dosis pada tahap pertama. Hal ini untuk memastikan vaksin bekerja secara efektif.

Hanny menjelaskan Kementerian Kesehatan telah memberikan 4.450 dosis vaksinasi, kepada lebih dari 2.000 sasaran masing-masing dua dosis.

Untuk DKI Jakarta sendiri, lanjut Hanny, tercatat sebanyak 495 vaksinasi diberikan kepada kelompok masyarakat risiko tinggi yang berasal dari kota administratif Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

Alhamdulillah dosis pertama mencapai 100 persen dari target yang direncanakan. Namun dosis kedua hanya 430. Ada sekitar 65 orang yang tidak memenuhi syarat untuk dosis kedua, kata Hanny.

Meski demikian, masyarakat tetap diminta mewaspadai penyakit ini. Cara mencegahnya adalah dengan menghindari kontak fisik dengan penderita ruam bernanah, menghindari kontak seksual dengan kelompok berisiko, dan menjaga sanitasi dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours