Bencana Banjir Terjang 3 Kabupaten di Sultra, Ribuan Jiwa Terdampak

Estimated read time 3 min read

Buton – Awal Juli 2024, bencana banjir terjadi di tiga kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sulatra), yakni Buton Utara, Muna Barat, dan Konawe Selatan.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sungai-sungai di kawasan itu meluap dan banjir akibat hujan deras.

Dampak banjir telah merusak pemukiman warga dan infrastruktur penting di bantaran sungai.

Di utara Butan, banjir melanda beberapa kabupaten seperti Kambowa dan Kulisusu Barat.

“Sebanyak 1.670 jiwa atau 432 kepala keluarga terdampak,” kata Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Informasi Bencana BNPB Abdul Muhari, Sabtu (6/7/2024).

Desa-desa seperti Morindino, Baluara dan Pongkoulu di Distrik Kambowa serta Lapandewa dan Lambele di Distrik Kulisusu Barat telah menjadi pusat pengungsian dan bantuan kemanusiaan.

Kerusakan fisik pada jalan dan bantaran sungai telah menyebabkan kerusakan parah, terhambatnya akses dan memperparah permasalahan warga sekitar yang mengalami kondisi pasca banjir.

Sebaliknya, 241 orang terdampak dan 34 orang mengungsi akibat banjir Sungai Tiwaro di Muna Barat, kata Aam yang bermarga Abdul Muhari.

Desa-desa seperti Lasama, Lavoro dan Waumere di Distrik Pulau Tivoro dan Lakalamba di Distrik Saverigadhi merupakan wilayah fokus utama untuk evakuasi dan manajemen darurat. Selain memakan korban jiwa, bencana tersebut juga menyebabkan rusaknya infrastruktur karena sebagian musala terdampak dan 20 hektar lahan pertanian terendam.

Di sisi lain, Konawe Selatan juga menghadapi situasi serupa setelah hujan deras menggenangi Sungai Sena di Desa Awunyo, Kecamatan Kolono.

Aam mengatakan, 135 KK terdampak dan 40 rumah rusak akibat banjir setinggi 20 hingga 50 cm.

Umumnya BPBD Conaway Selatan menyikapinya dengan segera melakukan penilaian dan meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir susulan.

Tanggap darurat dan evakuasi dilakukan oleh pemerintah daerah dan relawan dengan koordinasi darurat antara BPBD, TNI, Polri dan berbagai instansi terkait lainnya.

Upaya tersebut meliputi pemberian bantuan logistik seperti pangan, air bersih dan sandang, serta kebutuhan penting kesehatan seperti obat-obatan dan tenaga medis. Pemerintah pusat juga terlibat aktif dalam mendukung upaya pemulihan di daerah terdampak, ujarnya. dikatakan

Saat ini, ada tanda-tanda situasi banjir akan berkurang di tiga wilayah terdampak banjir yakni Butan Utara, Muna Barat, dan Konaway Selatan.

Namun rekonstruksi dan rekonstruksi masih dalam tahap awal karena banyak infrastruktur yang perlu diperbaiki dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan, BNPB mengimbau pemerintah daerah segera meningkatkan sistem peringatan dini agar dapat memantau kondisi cuaca dan ketinggian air sungai secara efektif. Hal ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak waktu untuk evakuasi dan kesiapsiagaan darurat di masa mendatang,” ujarnya. buah mangga

Selain itu, penyediaan tempat pengungsian yang aman dan nyaman, penyiapan tenda darurat, serta peralatan medis yang diperlukan juga menjadi prioritas.

Aam mengingatkan bahwa penguatan infrastruktur pengendalian banjir, seperti perbaikan parit dan sistem drainase, merupakan langkah penting dalam mengurangi risiko banjir di masa depan.

“Pemerintah negara bagian juga meningkatkan pendidikan masyarakat mengenai risiko banjir dan tindakan darurat, melalui program kesadaran dan model bencana,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours