BI: Ekonomi syariah dorong transformasi perekonomian RI dan dunia

Estimated read time 3 min read

Surabaya (ANTARA) – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan Ekonomi dan Keuangan Syariah (eksyar) akan mendorong perubahan perekonomian di Indonesia dan dunia.

“Saya melihat ini sebagai potensi yang luar biasa dan kami juga melihat bagaimana perkembangan exyar ini akan berperan penting dalam mentransformasi perekonomian global dan Indonesia, karena sekali lagi, perekonomian keuangan syariah tidak hanya membawa aspek pertumbuhan atau keuntungan tetapi juga mempertimbangkan dampaknya. , itu sangat signifikan,” kata Destry di Surabaya, Jumat.

Pembukaan Java Shariah Economic Festival 2024 (Fesyar) Jalan Menuju Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2025, Destry mengatakan ekonomi dan keuangan syariah memiliki keunggulan yaitu mampu bertahan dalam menghadapi krisis dengan mendukung model bisnis yang sehat, komprehensif, berkelanjutan dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, karakteristik model bisnis syariah dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan utama yang dihadapi dunia saat ini, baik itu kesenjangan ekonomi, perubahan iklim, maupun permasalahan lingkungan pasar dan ketidakstabilan ekonomi.

“Kalau pertumbuhan harus inklusif, harus dirasakan oleh seluruh masyarakat, harus fokus pada kesejahteraan dan bagaimana keberlanjutannya, artinya kita juga harus mencintai alam, kita harus hijau, kita punya menjadi hijau dan sebagainya,” ujarnya. .

Dikatakannya, khususnya pada saat krisis keuangan global tahun 2008 serta krisis mata uang Indonesia tahun 1997 dan 1998, lembaga keuangan berbasis syariah termasuk instrumen keuangan yang terbukti kompatibel lebih kuat dibandingkan organisasi konvensional karena aset yang mendasarinya.

Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah akan menjadi sangat penting di masa depan seiring dengan berkembangnya gaya hidup yang berbasis pada nilai-nilai syariah atau kepatuhan syariah.

Berdasarkan Laporan Ekonomi Islam Global (SGIE) 2023-2024 2018, pengeluaran terkait konsumsi makanan, fesyen, dan perjalanan yang sesuai dengan syariah terus tumbuh dari $2,29 triliun pada tahun 2018. 2022 dan diperkirakan akan meningkat lebih jauh lagi. menjadi lebih dari 3 triliun USD pada tahun 2027.

Selain itu, Indonesia mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah yang besar karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

Potensi ekonomi dan keuangan syariah juga didukung oleh tren digitalisasi yang semakin berkembang, dimana 73% penduduk Indonesia merupakan generasi muda yang melek digital atau dekat dengan dunia digital.

“Digitalisasi ini pasti akan membantu percepatan dan pengembangan exyar, mulai dari perbankan, investasi, e-commerce, hingga kegiatan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf), semua itu,” ujarnya .”

Java Shariah Economics Festival 2024 (Fesyar) merupakan rangkaian acara menjelang Indonesia Shariah Economics Festival (ISEF) ke-11 yang digelar pada 30 Oktober hingga 3 November 2024 di Jakarta.

Kegiatan Fesyar Jawa 2024 meliputi panel Shariah Economic Forum dan talkshow yang membahas topik terkini terkait exyar seperti pengembangan ekosistem produk halal, pemberdayaan UMKM Syariah dan Optimalisasi dana Ziswaf di era digital.

Acara ini juga terintegrasi dengan Shariah Fair yang menampilkan UMKM Syariah terkemuka, jejaring bisnis, dan kompetisi menarik yang diadakan di halaman Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Baca juga: Wapres mencatat kontribusi bisnis syariah terhadap PDB mencapai 47%. Baca juga: Bappenas: Produktivitas perekonomian Indonesia bisa ditopang pembiayaan syariah Rp 36 triliun

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours