BKKBN ingatkan agar semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengingatkan seluruh ibu yang baru melahirkan untuk selalu memberikan ASI eksklusif (ASI) kepada bayinya, terutama pada enam bulan pertama setelah kelahirannya.

“Semakin sering menyusui, maka ASI akan semakin banyak. Sebaliknya, semakin sering tidak menyusui, produksi ASI akan semakin sedikit. ‘Karena ada hubungan antara kelenjar susu dan otak,'” Hasto jelasnya dalam web chat Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengawasan Kependudukan (PPAPP) DKI Jakarta, Selasa.

Hasto menjelaskan, saat bayi menghisap puting, hisapan tersebut merangsang otak ibu untuk mengeluarkan hormon prolaktin yang merangsang produksi ASI.

Sebaliknya jika ibu tidak pernah menyusui anaknya secara langsung, maka hormon prolaktin tidak akan keluar dan ASI tidak diproduksi.

Tak hanya itu, isapan bayi juga menyebabkan keluarnya hormon oksitosin yang memompa kantung ASI. Karena itulah Hasto berpesan agar para ibu memperhatikan cara menyusui yang benar.

“Menyusui sebaiknya bergantian antara payudara kiri dan kanan. Karena kalau hanya satu maka akan menyebabkan peradangan dan infeksi karena ASI tertahan dan tidak keluar,” kata Hasto.

Hasto kemudian menambahkan, pemberian ASI eksklusif yang tepat dapat mendukung program KB. Sebab menyusui saja sudah bisa menekan hormon reproduksi.

Namun, Hasto mengingatkan, kehamilan tidak terduga bisa saja terjadi apabila cara pengikatan dan menyusui tidak dilakukan dengan benar. Apalagi jika ibu tidak segera menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan.

“Jadi jangan sampai lupa menggunakan alat kontrasepsi,” kata Hasto.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours