Bom Bunuh Diri di Mogadishu, Tewaskan Sedikitnya 32 Orang

Estimated read time 2 min read

MOGADISHU – Sedikitnya 32 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka dalam serangan bunuh diri di sebuah restoran pantai di ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Jumat (3/8/2024) waktu setempat.

Enam anggota kelompok bersenjata Somalia, al-Shabaab, menargetkan restoran di Beach View Hotel menggunakan bom bunuh diri. Hal ini diberitakan oleh media Somalia, SONNA.

“Pasukan keamanan membunuh lima penyerang yang menyerang Pantai Lido,” lapor SONNA. Tidak jelas apakah serangan keenam juga menewaskan banyak orang.

Menurut SONNA, korban luka dibawa ke rumah sakit dekat kota. Anggota masyarakat keluar dalam jumlah besar untuk mendonorkan darahnya menyusul adanya seruan mendesak untuk menyumbang, katanya.

Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menargetkan pejabat dan pejabat pemerintah Somalia, menurut SITE Intelligence Group, yang melacak aktivitas online kelompok tersebut.

Kelompok teroris ini telah melakukan banyak serangan dan berupaya menggulingkan pemerintah pusat Somalia dan menetapkan aturan berdasarkan interpretasi hukum Syariah.

Al-Shabaab adalah “jaringan al-Qaeda terbesar dan paling aktif di dunia,” kata Komando Afrika AS tahun lalu. Kelompok ini ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS pada tahun 2008, dan oleh komite Dewan Keamanan PBB pada tahun 2010.

Tahun lalu, kelompok tersebut secara tidak sengaja menyerang pangkalan militer Afrika di Somalia, menewaskan sedikitnya 54 tentara Uganda, menurut pejabat pemerintah Uganda.

Setelah serangan hari Jumat, Wali Kota Mogadishu, Yusuf Hussein Jimale, memanjatkan doa agar korban luka dan korban jiwa segera pulih, kata SONNA.

Pemerintah Daerah Banadir, tempat Mogadishu berada, “akan mendukung dan membantu rakyat Somalia di masa sulit ini,” lapor media tersebut.

Sementara itu, Hassan Farah, seorang penjaga pantai, menggambarkan keterkejutannya saat ledakan tersebut menghancurkan malam yang damai.

“Saya sedang berada di sebuah restoran sambil minum kopi dan mengobrol dengan teman-teman ketika saya melihat seorang pria besar berlari, sedetik kemudian sesuatu seperti kilat dan ledakan besar,” katanya kepada Reuters.

“Kami dikelilingi asap. Di dalam dan di luar restoran, banyak orang tergeletak di tanah, ada yang berdarah dan menangis.”

Video yang diposting di X menunjukkan mayat-mayat tergeletak di pantai hitam, dan orang-orang berlarian mencari keselamatan.

Al Shabaab menguasai sebagian besar wilayah Somalia sebelum dipukul mundur dalam serangan pemerintah yang dimulai pada tahun 2022. Namun, militer tetap mampu menyerang sasaran pemerintah, komersial, dan militer.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours