Cegah Perundungan, SMP 5 Kudus Buat Aplikasi SiAndung Esmaku

Estimated read time 3 min read

KUDUS – SMP 5 Kudus telah membuat aplikasi untuk mencegah perundungan di sekolah. Aplikasi ini bernama SiAndung Esmaku (Sistem Informasi Anti Bullying SMPN 5 Kudus).

Abdul Roshim, Kepala Sekolah SMA 5 Qudus mengatakan, permasalahan bullying merupakan hal yang lumrah terjadi di sekolah. Banyak guru dan siswa yang kurang memahami jenis-jenis bullying.

Nah, untuk mencegah terjadinya perundungan, pihak sekolah membuat aplikasi bernama SiAndung Esmaku, ujarnya. Aplikasi ini termasuk dalam program kampanye anti-bullying SMP 5 Kudus (Gapima).

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku Bullying dan Penganiayaan terhadap Siswa SD di Depok

Ia menjelaskan, aplikasi tersebut dibuat atas dasar fakta bahwa perundungan dapat terjadi pada waktu dan tempat yang tidak diketahui oleh guru dan staf sekolah.

“Untuk mengatasi permasalahan bullying yang terjadi sebaiknya guru BK mendiskusikan permasalahan tersebut dengan kepala sekolah dan membuat aplikasi aduan anti bullying di SMP 5 Kudus untuk membantu mencegah dan mengatasi permasalahan bullying yang dialami siswa ditemukan dapat meringankannya,” ujarnya saat sesi diskusi di SMP 5 Kudus, Kudus. , Jawa Tengah, Senin (10 Juni 2024).

Baca Juga: Data Biografi dan Profil 10 Pemain Tier Drakor Thriller School Bullying

Ia menjelaskan, tujuan pembuatan aplikasi tersebut adalah agar siswa dapat berperan aktif dalam melaporkan perundungan, berbagi praktik baik kepada teman, dan merasa aman dalam mengungkapkan kekhawatirannya.

“Sehingga dengan mekanisme ini kita bisa mencegah dan mencegah terjadinya perundungan di sekolah dan menjadikan SMP 5 Kudus sebagai sekolah ramah anak,” ujarnya.

Dijelaskannya, aplikasi SiAndung Esmaku yang ditunjuk sebagai perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Qudus pada lomba inovasi pelayanan publik berhasil meraih Juara II dan selanjutnya akan mengikuti lomba tingkat nasional.

“Aplikasi SiAndung kami gunakan untuk meminimalisir perundungan. Setidaknya kalau ada yang mengkhawatirkan, kami punya laporannya (agar bisa segera kami tangani).”

Cara menggunakan aplikasi SiAndung Esmaku

SiAndung Esmaku dapat digunakan dengan dua cara:

1. Siswa dapat memindai barcode menggunakan ponselnya. Barcode dipasang di lokasi strategis maupun di setiap sudut lingkungan sekolah agar mudah diakses oleh siswa.

Baca juga: Siswa SMK KBB Meninggal Setelah Di-bully Selama 3 Tahun, Keluarga Angkat Bicara

2. Cara yang kedua adalah siswa menginstal aplikasi Si Andung di ponselnya. Setiap siswa akan memiliki satu akun untuk menyampaikan pengaduan dan akan diminta memasukkan nama pengguna dan kata sandi. Username dan password menggunakan nomor NISN yang dimiliki masing-masing siswa. Fitur-fitur pada aplikasi SiAndung Esmaku antara lain Pengaduan Bullying, Amalan Baik, dan Curhat.

Peran guru pembimbing/pengawas karir

Sebagai administrator, guru BK setiap hari mengecek aplikasi SiAndung untuk mengetahui keluhan siswa.

Pengaduan kemudian dimasukkan ke dalam sistem dan ditindaklanjuti oleh konselor bimbingan melalui layanan terkait. Dengan kata lain, untuk meringankan kekhawatiran siswa, konselor memberikan layanan konseling individual secara tatap muka di ruang konseling. Masalah pribadi, pembelajaran, sosial dan karir.

Abdul Roshim, Kepala Sekolah SMP 5 Qudus (kanan), memberikan pemaparan. Foto/Berita Sindh.

Terserah siswa untuk memutuskan apakah akan memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Pelayanan konseling individual bersifat rahasia antara guru BK dan siswa yang bersangkutan.

Selain layanan konseling individu, B.C. Teachers memberikan layanan konseling untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tanpa menimbulkan masalah baru baik bagi pelaku intimidasi maupun korban.

Guru bimbingan/konseling kemudian bekerja sama dengan orang tua untuk mengatasi permasalahan bullying yang terjadi pada anak.

Aplikasi ini memungkinkan orang tua untuk melacak kemajuan dalam menanggapi keluhan penindasan, memungkinkan orang tua untuk memantau seberapa baik masalah penindasan diselesaikan.

Orang tua juga dapat meninjau praktik baik yang dilakukan putra/putrinya. Selain itu, orang tua juga dapat mengetahui permasalahan yang dialami putra/putrinya sehingga membuat mereka lebih memperhatikan perkembangan fisik dan psikis anaknya.

Dengan mengkomunikasikan praktik baik yang telah dilakukan, siswa dapat menularkan praktik baik yang telah dilakukannya kepada orang lain dan mendorong orang lain untuk menerapkannya (pementoran sejawat/perubahan (menjadi duta, dll.) Kami membutuhkan kerja sama sekolah dan orang tua.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours