DAMRI usulkan PMN nontunai berupa 580 bus senilai Rp460,7 miliar

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Direktur Eksekutif DAMRI Setia N Milatia Moemin mengusulkan kepada Dewan

“Jadi PMN non tunai itu adalah barang aktual (yang dibeli) tahun 2015, 2016, dan 2020. Total ada 580 bus yang saat ini digunakan untuk pelayanan, namun masih tercatat di buku aset Kementerian Perhubungan,” dia. berkata. Setiya dan Milatiya Moimin.

Ia mengatakan, aset-aset tersebut antara lain 15 bus dalam negeri, 184 bus perintis, 220 bus BRT, 138 bus yang sudah digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2022 di Papua, dan 23 bus eks PPD.

Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan layanan transportasi yang lebih baik ke wilayah tersebut dan memfasilitasi pergerakan penumpang dan barang, termasuk yang tidak macet, marginal, periferal, dan perbatasan (3TP).

Selain itu, ia mengatakan upaya ini juga merupakan langkah peningkatan efisiensi perusahaan dan memberikan keleluasaan kepada perusahaan untuk mengembangkan layanan transportasi umum.

Peram Damri saat ini memiliki 43 cabang dan 744 rute dari Sabang hingga Merauke, kata Setia.

Ia mengatakan, pemberian PMN nontunai sangat diperlukan untuk melayani masyarakat di wilayah 3TP, karena sebagian besar wilayah tersebut hanya DAMRI yang menyediakan transportasi.

Menurut dia, hal ini dikarenakan masih banyak jalan yang tidak dibangun dengan baik dan lokasinya sulit dilalui, seperti dataran berlumpur atau jalan yang terkena air tinggi.

“Jalan lingkar selalu bagus, terutama di Papua dan Indonesia bagian timur, tapi jalan menuju kota, daerah masih sangat buruk,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours