Diplomat senior AS kunjungi Timur Tengah, bahas gencatan senjata

Estimated read time 2 min read

WASHINGTON (ANTARA) – Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat Barbara Leaf akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah pada 8 hingga 14 Juli untuk membahas perjanjian gencatan senjata di Gaza, kata Departemen Luar Negeri pada Kamis Dua.

Surat tersebut akan mengunjungi Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Yordania, Israel dan Benggala Barat, serta Italia.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa asisten menteri luar negeri akan membahas upaya diplomatik untuk menjamin gencatan senjata, membebaskan semua sandera dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke seluruh Gaza.

Mereka menambahkan bahwa ia akan membahas periode pasca-konflik untuk membangun perdamaian dan keamanan abadi.

Sementara itu, Ronen Barr, kepala badan keamanan internal Israel Shin Bet, dan Direktur CIA William Burns tiba di Mesir pada hari Senin untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.

Media Israel juga melaporkan bahwa David Barnia, kepala badan intelijen Israel Mossad, akan melakukan perjalanan ke Qatar pada hari Rabu untuk bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdullah Al Thani, Direktur CIA Burns dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel.

Selama berbulan-bulan, upaya Amerika Serikat, Qatar dan Mesir untuk menengahi kesepakatan antara Israel dan Hamas guna mengakhiri permusuhan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhambat.

Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut segera pelanggaran gencatan senjata.

Menurut pejabat kesehatan setempat, sekitar 38.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas, sementara lebih dari 87.900 orang terluka.

Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar Ghat telah hancur menjadi puing-puing, sehingga melumpuhkan akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan di wilayah tersebut.

Mahkamah Internasional menuduh Israel melakukan genosida. Dalam keputusan terbarunya, badan tersebut memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari pertempuran.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours