Dokter: Sistem imun yang baik bantu otak anak berkembang optimal

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter Atilla Dewanti, Sp.A (K) lulusan Universitas Indonesia (UI), mengatakan, sistem imun yang baik dapat membantu otak anak tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Ketika anak sering sakit, proses belajar dan perkembangan otaknya bisa terhambat. Daya tahan tubuh yang kuat membantu anak tetap semangat belajar dengan baik,” kata Atilla dalam obrolan online di Jakarta, Kamis.

Attila mengatakan, sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang melawan zat asing yang berbahaya bagi tubuh.

Sistem ini memainkan peran penting dalam melindungi otak dari infeksi dan peradangan. Oleh karena itu, kapasitas sistem harus ditingkatkan atau dipertahankan.

Sebab jika daya tahan tubuh melemah, anak akan berada dalam kondisi berisiko tertular. Hal ini pada akhirnya akan menghambat proses belajar dan pertumbuhan otak.

Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan imunitasnya. Pertama, pastikan anak Anda mendapat makanan kaya prebiotik, bisa dari buah-buahan, sayuran, dan makanan kaya omega-3 seperti salmon atau mackerel, dan omega-6 dari telur, sebagai respons terhadap kebutuhan sehari-hari dan berbagai jenis makanan. .

“Vitamin C salah satunya berasal dari buah jeruk, dan vitamin E misalnya terdapat pada buah alpukat. Membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan,” ujarnya yang bekerja di RS Brawijaya Antasari, Jakarta.

Cara lain untuk meningkatkan kekebalan anak adalah melalui vaksinasi sesuai usia untuk mencegah penyakit.

Orang tua juga dapat mendorong anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sesuai dengan usianya. Salah satunya adalah bermain di luar ruangan. Attila menjelaskan bahwa permainan dapat membantu meningkatkan fungsi sistem kardiovaskular. dan mengembangkan keterampilan sosial anak

Fungsi lain yang dimainkannya adalah membersihkan tubuh dari racun melalui keringat berlebih.

Prinsipnya kita harus mendorong anak untuk bebas berkeringat, misalnya pada usia 12-18 bulan kita bisa mendorong anak. Di kertas itu tertulis. Buatlah perkalian sederhana: “Kalau dia umur 18-24 bulan, kamu Bisa mengajaknya menyebutkan bagian tubuh atau apa dan bisa menggambar,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours