Genjot Investasi Properti di Indonesia, BTN Terapkan Tokenisasi Dire

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menjadi pionir tokenisasi aset real estate di Indonesia melalui skema real estate investment trust (DIRE) berbasis teknologi blockchain. Skema tersebut terwujud berkat kerja sama BTN dengan Reliance Group dan D3 Labs sebagai penyedia teknologi blockchain untuk tokenisasi aset digital.

Sebelumnya BTN juga dikenal sebagai pionir di bidang sekuritisasi aset yang kini dikenal dengan KIK-EBA (Pengaturan Investasi Kolektif pada Efek Beragun Aset).

Chief Risk Officer Setio Wibowo mengatakan BTN mendukung inovasi di sektor keuangan melalui tokenisasi aset digital. Tujuannya adalah untuk memberikan lebih banyak investor akses terhadap investasi real estat domestik dan internasional.

“BTN tetap aktif sebagai debitur BTN dan menyediakan aset real estate yang memenuhi kriteria untuk menjadi Underlying REIT.” DIRE akan diterbitkan dan dikelola oleh Reliance dan selanjutnya diberi token oleh D3 Labs, kata Setio dalam keterangan tertulisnya, Selasa, Juli tanggal 30.

Sedangkan regulasi produk REIT telah diterbitkan berdasarkan Peraturan OJK No. 2 sejak tahun 2017. 64/POJK.04/2017 tentang dana investasi real estate dalam bentuk perjanjian investasi kolektif. Di luar negeri, produk ini dikenal dengan nama real estate investment trust (REIT).

Lembaga yang menerbitkan REIT akan menerima sejumlah manfaat, termasuk pembiayaan baru untuk mendukung ekspansi bisnis, manfaat pajak, dan konversi aset tidak likuid menjadi aset likuid. Di sisi lain, investor yang berinvestasi di REIT akan menikmati banyak manfaat seperti alternatif investasi yang sangat terjangkau, perlindungan inflasi, dan transparansi di sektor real estat.

Berdasarkan laman KSEI, sejauh ini baru enam produk REIT yang diterbitkan di pasar modal dalam negeri.

“Banyak masyarakat Indonesia yang tertarik berinvestasi di sektor real estate, namun tidak mudah untuk menjual produk investasi berbasis real estate.” “Tokenisasi REIT akan memperluas pasar dan basis investor ,” jelas Ahavani, Presiden Direktur, PT Reliance Investment Managers.

Tigran Adibiriya, CEO perusahaan Indonesia D3 Labs, mengatakan perusahaannya kini menjadi “prima donna” investor global. Hal ini tercermin dari Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Kumulatif yang setara USD 946,4 juta atau Rp 14,19 triliun pada akhir Q1 2024. Berkat akumulasi ini, Indonesia dianggap sebagai salah satu pasar pertumbuhan paling potensial. Di dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, adopsi blockchain untuk tokenisasi digital aset keuangan menjadi sangat populer karena tingginya likuiditas dan efisiensi pasar. Tigran melanjutkan, tokenisasi REITs di pasar global telah menunjukkan pertumbuhan pesat, mencapai USD 178 juta pada September 2023, meningkat sekitar 90% dibandingkan posisi tahun 2022. .

Pertumbuhan ini didorong oleh penggunaan teknologi blockchain, yang membuka akses terhadap peluang investasi baru dan memungkinkan D3 Labs memanfaatkan peluang ini bersama BTN dan Reliance. “Kami ingin membantu lembaga jasa keuangan mengembangkan inovasi produk dan layanan dengan tetap mengedepankan keamanan, transparansi, dan akuntabilitas,” kata Tigran.

Lebih lanjut Setio mengatakan pengembangan tokenisasi DIRE akan dilakukan melalui sandbox atau pengujian bersama dengan OJK yang dilakukan oleh Reliance Group dan D3 Labs.

“Dalam hal ini, investor akan membeli REIT yang ditawarkan oleh Reliance Group dan unit investasinya akan diubah menjadi token digital D3 Labs, sehingga memungkinkan mereka untuk memperluas pasar luar negeri,” jelas Setio.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours