Humor Bisa Mempercepat Pemulihan Pasien dari Penyakit Menurut Studi

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada pepatah lama yang mengatakan tertawa adalah obat terbaik. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan kebenarannya, dan diyakini sangat efektif dalam mempercepat pemulihan pasien.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg (MLU) dan Institut Federal untuk Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan (BIBB) menunjukkan bahwa beberapa gaya humor yang digunakan dokter saat memeriksa pasien dapat dianggap positif oleh pasien. Menurut peneliti, staf medis yang menggunakan gaya humor ringan menerima lebih banyak tanggapan positif dari pasien. 

“Dalam pengobatan umum, di mana dokter sering merawat pasien yang sama selama bertahun-tahun, menggunakan humor ringan untuk mengatasi perilaku tidak sehat tampaknya berhasil. Gaya ini membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pasien, membuat mereka lebih mudah menerima nasihat kesehatan,” kata Julie Reke dari The Doctor. BBC, yang menulis pada Kamis (6/6/2024) melaporkan temuan penelitian tersebut.

Untuk mencapai kesimpulan ini, tim peneliti mensurvei lebih dari 600 asisten medis di seluruh Jerman. Para peneliti memilih untuk fokus pada kelompok ini karena asisten medis memainkan peran penting dalam layanan kesehatan dan sering kali menjadi titik kontak pertama bagi pasien, namun mereka menghadapi beban kerja yang tinggi dengan gaji yang relatif rendah. 

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan, jadi penting untuk menemukan cara untuk mengatasinya dengan lebih baik. “Asisten medis berinteraksi langsung dengan pasien hampir setiap hari. Mereka mempunyai tanggung jawab yang besar dan mengalami banyak stres,” kata tim peneliti.

Para peneliti menggunakan kuesioner yang menilai delapan gaya komedi yang berbeda, mulai dari humor ramah dan ringan hingga sarkasme, sarkasme, dan imajinasi. Kuesioner yang dikembangkan pada tahun 2018 dinilai lebih komprehensif karena dapat membedakan humor terang dan gelap. 

Asisten medis yang menggunakan gaya humor ringan lebih bahagia dan percaya diri dalam bekerja. Sebaliknya, mereka yang sering melontarkan sarkasme, melontarkan komentar sinis, atau menyombongkan diri atas kesalahan orang lain sering kali merasa kurang puas dan kurang kompeten.

Penelitian yang dipublikasikan di BMC Primary Care juga menemukan bahwa jenis humor yang berbeda bekerja lebih baik dalam situasi yang berbeda. Misalnya, asisten medis yang ceria sering kali merasa lebih percaya diri dan lebih cenderung mengambil posisi kepemimpinan. 

Hal ini mungkin terjadi karena selera humor membantu mereka beradaptasi dengan berbagai situasi di tempat kerja, mulai dari menenangkan pasien yang cemas hingga memecahkan masalah secara kreatif. “Studi ini juga memperingatkan terhadap penggunaan sarkasme yang berlebihan. Meskipun mungkin terasa memuaskan pada saat itu, hal ini dapat menyebabkan jarak emosional dari pekerjaan dan rendahnya motivasi dalam jangka panjang,” kata para peneliti.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours