Indonesia kecam serangan terhadap rumah sakit anak di Ukraina

Estimated read time 1 min read

Jakarta (Antara) – Indonesia mengutuk keras serangan terhadap fasilitas sipil, termasuk rumah sakit anak, di Ukraina yang memakan korban jiwa.

“Serangan-serangan ini melanggar hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis, melalui X.

Indonesia juga menegaskan, meski dalam keadaan perang tetap ada aturan yang harus ditegakkan.

“Indonesia mendesak dilanjutkannya upaya perdamaian untuk menghentikan perang di Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menyerang rumah sakit anak-anak pada Senin (7 Agustus) menjelang KTT Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) minggu ini di Amerika Serikat.

Serhii Popko, kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, melaporkan bahwa beberapa bangunan dan kendaraan rusak akibat pecahan rudal di wilayah Soromya, Kholosiv, Darnitsa dan Sviatoshyn, dan Rumah Sakit Anak di distrik Shevchenko juga termasuk di antara bangunan yang rusak.

Popko menambahkan, sedikitnya tujuh orang tewas dan 25 lainnya luka-luka dalam serangan di ibu kota Kyiv.

Di sisi lain, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah tuduhan tersebut.

Peskov menekankan bahwa militer Rusia hanya menargetkan sasaran militer dengan senjata presisi tinggi untuk menghindari korban sipil.

“Kami tidak menyerang sasaran sipil. Serangan ini dilakukan terhadap infrastruktur penting, sasaran militer, yang terkait dengan potensi militer rezim Kyiv,” ujarnya, Selasa (9/7).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours