SUKABUMI – Kegagalan perbaikan Cipicung yang baru dibangun tahun lalu berdampak serius pada pertanian di Kecamatan Simpenan dan Bantargadung Sukabumi. Aliran air membanjiri sawah dan meresahkan para petani Tanah Air.
Bupati Simpenan, R. Ade Akhsan Bratadiredja mengatakan, jebolnya air di Warungkiara berdampak pada aliran air di Mekarasih dan Bantargebang di Kecamatan Bantargadung. “Sekarang kasus jebol di Warungkiara sehingga berdampak pada aliran ke Mekarasih dan sisi kanan Bantar Gebang Kecamatan Bantargadung,” kata R. Ade Akhsan, Minggu (16/6/2024).
Dampak kerusakan akibat kurangnya irigasi masih ditangani oleh Dinas Pertanian. “Sedang dihimpun data yang benar, saya minta Dinas Pertanian melakukan investigasi terhadap area yang rusak, dulu waduk ini tingginya 2 meter, tapi sekarang tertutup pasir, jadi airnya langsung mengalir ke gunung. . “Ini penjelasan Ade.
Ade pun mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan terjadinya banjir jika hujan deras. “Kalau aliran air dan hujan deras, itu yang kami khawatirkan, bisa berdampak pada dua desa yang terendam,” imbuhnya.
Menurut Ade, luas sawah di Bantargebang tergolong tinggi dibandingkan di Desa Mekarasih. “Kalau dilihat dari ketinggian, sawah di Bantargebang lebih tinggi dari desa Mekarasih. Saat kami ke sana, airnya masih mengalir. Tingginya sawah sudah sampai di Desa Mekarasih dan Bantargebang,” ujarnya.
Upaya antisipatif dilakukan dengan memasang bendungan sementara untuk menghentikan aliran air. Lanjut Ade, Alhamdulillah teman-teman mengumumkan sudah dipasang bendungan sementara. Warga juga mengibarkan bendera untuk menghentikan aliran air dari sungai yang melewati jalan Cimandiri.
Ade juga mengatakan bendungan yang jebol itu dibangun pada awal tahun 2023 dan mengatakan, “Kemarin informasinya masih awal tahun 2023 saya menjabat Gubernur Provinsi Simpenan baru 3 bulan. ternyata pembangunan sistem ofensif ini dimulai pada awal tahun 2023.”
+ There are no comments
Add yours