Jumlah pengungsi paksa di seluruh dunia capai 120 juta pada 2023

Estimated read time 2 min read

JENEWA (ANTARA) – Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) pada Kamis menerbitkan laporan bahwa jumlah orang yang melarikan diri dari dunia akan meningkat selama 12 tahun dan mencapai 120 juta pada tahun 2023.

“Angka itu akan menempatkan populasi pengungsi di dunia setara dengan populasi pengungsi terbesar ke-12 di dunia, terbesar di Jepang,” kata laporan itu.

UNHCR mengatakan angka-angka baru ini menunjukkan “tingkat bersejarah yang baru” dan menunjukkan konflik-konflik baru yang terus berubah serta ketidakmampuan untuk memecahkan masalah-masalah jangka panjang.

Badan tersebut menyebutkan konflik di Sudan sebagai alasan utama peningkatan jumlah pengungsi, karena lebih dari 7,1 juta pengungsi baru terdaftar di negara tersebut pada April 2023, dan 1,9 juta mengungsi ke luar negeri. Kemudian, pada akhir tahun 2023, terdapat 10,8 juta warga Sudan yang meninggalkan negaranya.

Selain itu, laporan tersebut menyatakan bahwa jutaan orang telah mengungsi dalam satu tahun terakhir akibat konflik kekerasan di Republik Demokratik Kongo dan Myanmar.

Mengutip perkiraan Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRVA), disebutkan bahwa hingga 1,7 juta orang, atau 75 persen populasi, telah mengungsi di Jalur Gaza akibat kekerasan tersebut, dan banyak pengungsi yang melarikan diri berkali-kali.

UNHCR menambahkan bahwa Suriah memiliki krisis pengungsi terbesar di dunia dengan 13,8 juta orang terpaksa mengungsi masuk dan keluar negara tersebut.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, mengatakan setelah penderitaan dan bertambahnya jumlah pengungsi, banyak pula korban jiwa.

Kepedihan ini harus mendorong komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi akar penyebab migrasi, kata Grandi.

“Sudah waktunya bagi pihak-pihak yang bertikai untuk menghormati hukum dasar perang dan hukum internasional,” katanya.

Grandi juga menekankan bahwa jumlah pengungsi akan terus bertambah, membawa bencana baru dan respons kemanusiaan yang masif tanpa kerja sama dan upaya bersama untuk menyelesaikan konflik, hak-hak sipil, dan krisis iklim.

UNHCR dan UNRVA mengidentifikasi jumlah pengungsi dan orang lain yang membutuhkan perlindungan di dunia mencapai 43,4 juta orang, kurang dari 20 persen. PDB Dunia.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari lima juta pengungsi internal dan satu juta pengungsi akan kembali ke tempat kelahiran mereka pada tahun 2023. Khususnya yang mencapai 154.300 pada tahun lalu.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours