KBRI Beijing pamerkan destinasi wisata unggulan di pameran jasa China

Estimated read time 3 min read

Beijing (ANTARA) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing membuka booth di China International Fair for Trade in Services atau CIFTIS 2024 untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.

“Ini tahun kedua CIFTIS diselenggarakan, atas undangan Pemerintah Kota Beijing. Penting bagi kami KBRI Beijing untuk hadir mempromosikan pariwisata Indonesia karena kami menargetkan mendatangkan 1,5 juta wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia. ,” kata Koordinator Kinerja. Berita sosial budaya KBRI Beijing, Dewi Avilia, di Beijing pada Kamis (9/12).

CIFTIS berlokasi di Shougang Park, bekas kompleks industri seluas 8,63 kilometer persegi yang telah diubah menjadi ruang percontohan untuk penghijauan, olahraga, dan inovasi di Beijing.

“Tahun lalu CIFTIS dihadiri lebih dari 250.000 pengunjung selama 5 hari pameran, sehingga kami ingin berpartisipasi dalam acara ini,” tambah Dewi.

Tahun ini, Dewi mengatakan KBRI Beijing sedang menggalakkan wisata darurat dan juga menawarkan produk tradisional Indonesia yaitu kerajinan kayu gaharu. Pengunjung berdiri di KBRI Beijing saat China International Trade Fair (CIFTIS) 2024 yang digelar di Beijing, China, Kamis (12/09/2024) (ANTARA/Desca Lidya Nataliya)

Kerajinan gaharu tersebut merupakan hasil karya Itah Julianti, warga negara Indonesia asal Jawa Barat, yang memulai usaha gaharu di Beijing pada tahun 2013. Gaharu tersebut didatangkan dari Tarakan, Kalimantan Utara.

Pohon-pohon yang berumur ratusan atau ribuan tahun secara teknis diolah menjadi obat herbal dan produk lainnya seperti parfum, aromaterapi, seni, perhiasan gelang, tembakau pengurang nikotin, teh herbal dan dupa.

“Kami mendapat laporan hari ini tiketnya terjual seharga 20 rupee, jadi dampak CIFTIS ini luar biasa. Kalau tahun lalu sekitar 2000 orang datang ke hall kami dalam 2 hari, kami berharap tahun ini lebih dari itu,” ujarnya. dikatakan. Dewi.

CIFTIS dilaksanakan pada tanggal 12-16 September 2024, namun pada tanggal 15-16 September 2024 komisi akan mengeluarkan tiket masuk gratis.

Menurut situs resmi CIFTIS, ada sekitar 800 peserta pameran dari 80 negara, organisasi internasional, perusahaan internasional, perusahaan lokal dan lembaga pemerintah yang berpartisipasi dalam pameran tersebut, termasuk Google, Amazon Global Selling, Alibaba Group, DHgate, Shopee, Organisasi Perdagangan Dunia; (WTO), Departemen Perdagangan dan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCTAD) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Pameran yang mengusung tema utama “Layanan Global, Berbagi Kemakmuran” ini menghadirkan sederet teknologi baru seperti internet satelit, big data, daya komputasi, emisi karbon, pariwisata digital dan berbagai bidang lainnya yang dapat merangsang dan memperluas bisnis jasa.

Stand Indonesia terletak di antara Iran dan Yordania di Hall 10, sebuah area yang diperuntukkan bagi negara-negara anggota “Belt and Road Initiative” dan pemerintah Tiongkok.

Sejak diluncurkan pada tahun 2012, CIFTIS diharapkan menjadi jendela Tiongkok terhadap dunia, jembatan untuk memperkuat kerja sama internasional, dan forum inovasi industri, perkembangan lingkungan, dan pelaporan perkembangan industri.

Tiongkok sendiri dikenal sebagai pasar terbesar bagi Indonesia, dengan 2 juta wisatawan asing berkunjung setiap tahunnya sebelum wabah ini terjadi.

Data menunjukkan rata-rata masa tinggal wisatawan Tiongkok di Indonesia sekitar 8-11 hari, dengan rata-rata belanja per kunjungan (ASPA) mencapai 1.386,55 dolar (sekitar 21,3 juta).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Baru/Badan Pariwisata dan Ekonomi Baru (Kemenparekraf) menargetkan menarik 1,5 juta wisatawan asal Tiongkok pada tahun 2024.

BPS menyebutkan, pada Januari hingga Maret 2024, pengunjung asal Tiongkok mencapai 286.375 orang atau menduduki peringkat ke-4 penyumbang wisman terbesar, dengan kunjungan ke Indonesia pada tahun 2023 mencapai 787.024 orang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours