KJRI Johor Bahru dampingi enam nelayan Bengkalis ditahan di Malaysia

Estimated read time 2 min read

Kuala Lumpur (ANTARA) – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) mendampingi enam nelayan asal Desa Muntai, Kabupaten Bengkalis, Johor Bahru Riau, yang ditangkap Polisi Angkatan Laut Malaysia karena melintasi batas negara saat menangkap ikan.

Konjen RI Johor Bahru, Sigit S Widiyanto, saat dihubungi di Kuala Lumpur, Minggu, mengatakan KJRI mendapat izin untuk enam orang nelayan pada Selasa (11/6).

“Iya, kami masih minta masuk kedutaan. “Tetapi mereka masuk ke wilayah maritim Malaysia,” katanya.

Menurut dia, masih ada nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Malaysia yang mengatur tentang nelayan tradisional di wilayah laut yang belum bisa ditentukan.

Namun, kata dia, menurut pihak berwenang Indonesia, enam nelayan asal Bengkal memang ditangkap di suatu wilayah laut Malaysia.

Pihak Malaysia akan menyelidiki apakah kejadian tersebut merupakan kecelakaan atau sejenisnya, ujarnya.

“Tapi apapun yang terjadi, KJRI akan membantu,” ujarnya.

Sebanyak enam nelayan tradisional asal Desa Muntai, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Kabupaten Bengkalis dikabarkan ditangkap pada Rabu (5/6) oleh Polisi Angkatan Laut Malaysia karena melintasi perbatasan negara sambil menangkap ikan menggunakan dua perahu.

Kepala Desa Muntai, Muhammad Nurin mengatakan, keenam nelayan yang ditangkap tersebut adalah Fauzan (56), Muslim (46), Agus (53), Indri (36) dan Sarmin (40) yang tinggal di Dusun Pusaka Desa Muntai. dulu. Daerah Dusun, Muntai dan Sudirman dari Desa Kembung Baru (47).

Rentetan kejadiannya, pada Rabu (5/6) sore, enam orang nelayan yang merupakan lima warga Desa Muntai dan Desa Kembung Baru sedang memancing di perairan Laut Muntai dan pergi berburu. Kepulauan Melaka. Menurut Kepala Desa Muntai, perahu tersebut melintasi perbatasan negara tetangga karena angin kencang saat itu.

Kepala desa mengaku mendapat informasi tersebut dari salah satu nelayan, Fauzan, yang ditangkap pihak berwenang Malaysia. Mereka semua dibawa ke Batu Pahat bersama dua perahu

“Setelah warga kami menerima saya, mereka ditangkap polisi Malaysia bersama enam nelayan dan dua perahu dan dibawa ke Batu Pahat, Malaysia untuk melintasi perbatasan negaranya,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours