Lebanon bahas pengerahan militer di perbatasan dengan presiden Prancis

Estimated read time 2 min read

Doha dlbrw.com – Presiden Parlemen Lebanon dan ketua Gerakan Amal, Nabih Berri, menegaskan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron keinginan otoritas Lebanon untuk segera melakukan gencatan senjata dengan Israel.

Barry juga menekankan keinginan untuk mengerahkan pasukan tentara Lebanon di wilayah yang dikuasai Hizbullah di sekitar perbatasan Lebanon dan Israel.

Menurut saluran TV LBC Lebanon, Barry dan Macron membahas “situasi terkini di Lebanon dan upaya politik untuk mengakhiri agresi Israel” melalui panggilan telepon.

Barry membenarkan posisi resmi pemerintah Lebanon mengenai gencatan senjata segera dan pengerahan tentara Lebanon di perbatasan yang diterima secara internasional antara kedua negara, berdasarkan Resolusi PBB 1701.

Politisi tersebut juga berbicara tentang upaya Perancis untuk menyelenggarakan konferensi internasional guna menangani krisis kemanusiaan di Lebanon, yang telah memaksa lebih dari 1,2 juta warga Lebanon meninggalkan rumah mereka.

Ketua Parlemen Lebanon berterima kasih kepada Perancis dan Presiden Macron atas upaya mereka di berbagai tingkat untuk membantu Lebanon dan rakyatnya selama konflik.

Sejak 1 Oktober, Israel telah memulai operasi darat melawan pasukan Hizbullah di Lebanon selatan dan terus membombardir Lebanon dari udara.

Serangan tanpa henti ini telah menewaskan lebih dari 2.000 orang, termasuk para pemimpin Hizbullah, dan membuat lebih dari satu juta orang mengungsi.

Meski menderita banyak korban jiwa, termasuk hilangnya kepemimpinan, Hizbullah terus melakukan pertempuran darat dan tidak berhenti menembakkan roket ke wilayah Israel.

Tujuan utama operasi militer Israel di Lebanon adalah untuk memastikan kembalinya 60.000 penduduk wilayah utara ke rumah mereka setelah mereka dievakuasi oleh Hizbullah dari serangan lintas batas untuk mendukung gerakan Palestina Hamas.

Sumber: Sputnik-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours