Mengapa Orang Gemuk Kerap Ngorok saat Tidur? Dokter Beberkan Penyebabnya

Estimated read time 2 min read

JAKARTA. Kebanyakan orang mendengkur saat mereka tidur. Namun, kasus ini lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas.

Tak heran, banyak hipotesis yang menyatakan bahwa orang gemuk lebih mudah mendengkur. Jadi apakah itu benar?

Spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan – Bedah Kepala dan Leher, Dr. Dian Paramita Wulandari mengatakan anggapan tersebut ada benarnya. Sebab, pada penderita obesitas, terdapat timbunan lemak di sekitar leher yang dapat memberikan tekanan pada saluran napas bagian atas sehingga menyebabkan saluran napas menyempit.

Tekanan saluran napas meningkat saat berbaring. Akibatnya, saluran udara menyempit, sirkulasi udara tidak lancar, dan Anda akhirnya mendengkur saat tidur.

“Bagaimana berat badan bisa menyebabkan sleep apnea? Karena timbunan lemak. Sebenarnya masalahnya ada pada timbunan lemak di sekitar saluran napas,” jelas dokter tersebut. Dian meluncurkan sesi diskusi online Kementerian Kesehatan RI di Instagram, Rabu, (07/2024/08).

“Ada tekanan di area ini karena timbunan lemak. Di sekitar saluran pernapasan kita, ini adalah jaringan lunak, bukan jaringan keras. “Makanya sangat mudah untuk memberikan tekanan,” lanjutnya.

Selain itu, Dr. Diane menjelaskan, orang yang mengalami obesitas cenderung mendengkur karena kelebihan lemak menyebabkan ketegangan ekstra saat mereka tidur. Sebagian lemak ini menumpuk di bagian tubuh tertentu, seperti leher dan tenggorokan.

“Jadi kalau gemuknya sedikit, biasanya di bagian dagu, lalu dagunya membesar ya, di bagian rahang, di leher juga gemuk. “Nah, saat Anda tidur, otomatis seluruh otot Anda rileks, meski Anda memiliki tumpukan lemak di sekitar leher,” jelas dr Dian.

“Nah, itu semua langsung menutup saluran pernafasan, memberikan tekanan pada saluran pernafasan sehingga menyebabkan penyumbatan. Ini yang paling mudah dilihat, bukan? “Meski ada faktor risiko lain,” jelasnya lagi.

Tentu saja secara teknis mendengkur adalah suara yang dihasilkan oleh hambatan udara di mulut dan hidung. Akibatnya, jaringan hidung, mulut, dan tenggorokan terkena getaran dan guncangan. Jadi suara mendengkur mirip dengan mendengkur dan mendengkur.

Setelah bangun tidur, dampak mendengkur adalah tenggorokan kering, badan terasa lelah dan cepat pusing.

Dari sudut pandang medis, mendengkur seringkali dikaitkan dengan sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang menyebabkan Anda berhenti bernapas setiap kali tertidur.

Jika sleep apnea dibiarkan dalam jangka waktu lama maka akan berdampak pada beberapa penyakit seperti darah tinggi, stroke, diabetes bahkan penyakit jantung.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours