Pasar Mayestik manfaatkan atap bangunan untuk “urban farming’

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Pengelola pasar Mayestik, Jakarta Selatan, sudah beberapa bulan memanfaatkan atap untuk pertanian perkotaan. “Kegiatan ‘urban farming’ ini dilakukan di atap gedung pasar ini sejak 24 Februari 2024,” kata Pengelola Pasar Green House Mayestik Adi Haris di Jakarta, Kamis.

Uday mengatakan, budidaya tanaman yang dilakukan di pasar Maystic menggunakan teknik bioteknologi.

Bioteknologi atau bioteknologi pertanian adalah teknologi yang digunakan dalam pertanian yang melibatkan proses biologis atau kimia.

Cara ini digunakan untuk mengembangkan tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit, dengan kandungan nutrisi yang lebih baik, serta tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras seperti kekeringan dan salinitas tinggi. Baca juga: Suku Dinas KPKP Kepulauan Seribu Ajak Warga Ikut Urban Farming Baca Juga: Jakut Siapkan Lahan Tanam Jagung Ketan Lahan pertanian perkotaan di pasar ini luasnya 75 meter persegi dan ditanami 215 pohon cabai. . Rata-rata satu kilogram (kg) cabai dipanen dalam seminggu.

Ia menambahkan: “Hasil panen kami manfaatkan sendiri atau kami jual dengan harga murah kepada pedagang di sini untuk membantu menjaga stabilitas harga.”

Uday menambahkan, pihaknya akan berupaya mengembangkan jenis tanaman “pertanian perkotaan” lainnya seperti semangka dan semangka.

“Kami berharap pemanfaatan lahan untuk kegiatan ‘urban farming’ ini bisa menjadi percontohan bagi pasar-pasar lain yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Jaya. Oleh karena itu, ketahanan pangan semakin terjaga,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours