Pejabat tinggi Kemlu dan Kemhan Indonesia-China bertemu di Jakarta

Estimated read time 3 min read

Beijing (ANTARA) – Pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia dan China serta Kementerian Pertahanan (Kemhan) bertemu di Jakarta untuk membahas permasalahan regional dan internasional.

Sesuai dengan kesepakatan antara Tiongkok dan Indonesia, delegasi yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong dan Wakil Direktur Biro Kerja Sama Militer Internasional Komisi Militer Pusat Zhang Baoqun tiba di Jakarta pada 12 Agustus untuk membahas “2+2” mekanisme dialog. pertama menghadiri pertemuan para pejabat senior,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Mekanisme dialog “2+2” antara menteri luar negeri dan menteri pertahanan Indonesia dan Tiongkok merupakan salah satu hasil pertemuan Presiden Indonesia Joko Widodo dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping usai mengikuti Belt and Road Forum ke-3. Kerjasama internasional dilaksanakan di Beijing pada 18 Oktober 2023.

“Mekanisme dialog tingkat menteri 2+2 ini adalah yang pertama yang dilakukan Tiongkok dengan negara lain untuk membahas isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama kedua negara,” kata pernyataan itu.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China tidak mengomentari detail permasalahan yang dibicarakan.

Mekanisme komunikasi “2+2” antara Menlu dan Menhan dikatakan berfungsi untuk memperluas saluran komunikasi tingkat tinggi dan platform komunikasi strategis kerja sama politik, pertahanan, dan keamanan.

Dalam pertemuan yang digelar pada 18 Oktober 2023, Presiden Jokowi dan Xi Jinping, selain menyepakati pembentukan “mekanisme 2+2+ dalam isu-isu regional dan internasional”, juga membentuk Mekanisme Dialog dan Kerja Sama Tingkat Tinggi (HDCM) di bawah pimpinan Organisasi Koordinasi mereka juga setuju untuk melakukannya. Menteri Kelautan dan Investasi untuk melaksanakan kerja sama praktis di berbagai bidang.

HDCM sendiri mengadakan empat kali pertemuan. Pertemuan HDCM terakhir dilakukan pada 19 April 2024 antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Sedangkan delegasi Tiongkok dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi.

Pembahasan prioritas pada HDCM ke-4 adalah ketahanan pangan dan hilir, kelautan dan maritim, ketahanan dan transisi energi, kerja sama Global Maritime Foundation (GMF) dan Belt and Road Initiative (BRI), kesehatan, talenta, teknologi, penelitian dan pengkajian, produk halal. , bisnis papan atas dan kecil, Pertahanan dan keamanan, Isu regional dan internasional dan Forum Air Dunia ke-10.

Seperti diketahui, menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal/Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi Tiongkok di Indonesia sejak tahun 2019 hingga triwulan I tahun 2024 adalah sebesar 30,2 miliar dolar AS (sekitar 481,75 triliun rupiah). 21.022 ribu proyek tercapai.

Sedangkan pada tahun 2023 saja, total volume investasi mencapai 7,3 miliar dolar AS (sekitar Rp 120 triliun). Dengan nilai tersebut, Tiongkok menduduki peringkat kedua setelah Singapura dalam hal investasi di Indonesia.

Lima negara dan wilayah teratas yang berinvestasi di Indonesia adalah Singapura, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Malaysia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours