Pekerja anak kebun sawit Tawau dapatkan manfaat dari inisiatif global

Estimated read time 2 min read

Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA) – Pekerja anak di perkebunan kelapa sawit di distrik Tawau, negara bagian Sabah, Malaysia akan menerima manfaat dari program 18 bulan yang diluncurkan untuk memperingati Hari Menentang Pekerja Anak Sedunia pada Rabu (6 Desember).

Program yang diselenggarakan bersama oleh Uni Eropa, Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) ini bertujuan untuk melindungi hak dan akses sosial ekonomi anak.

Tujuan dari inisiatif ini, yang berlangsung hingga Juni 2025, adalah untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang lebih baik kepada anak-anak dan untuk mengatasi penyebab pekerja anak di wilayah tersebut.

Gerakan ini juga bertujuan untuk mengembangkan peta jalan bersama antara pemerintah Malaysia dan PBB untuk menghilangkan isu-isu terkait pekerja anak dan hak-hak anak di Sabah.

Survei Ketenagakerjaan Perkebunan tahun 2018 yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia memperkirakan bahwa 33.600 anak berusia antara 5 dan 17 tahun bekerja di industri kelapa sawit. Sabah menyumbang 58,8 persen (sekitar 19.800 anak) dari jumlah tersebut.

Ketua delegasi tim kerja sama Uni Eropa, Dr. Audrey Anne Rochelemagne mengatakan penghapusan pekerja anak menjadi prioritas utama partainya. Upaya proaktif untuk mencegah anak menjadi pekerja sangat dibutuhkan saat ini, katanya.

Uni Eropa dan negara-negara anggotanya berkomitmen terhadap inisiatif berkelanjutan sehingga tidak ada satupun yang tertinggal, tegasnya.

Sumber: VNA-OANA

3,36 juta anak Indonesia merupakan pekerja di bawah umur

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours