Perusahaan Bandung Ini Kembangkan Mobil Otonom Canggih Pertama di Indonesia

Estimated read time 3 min read

BANDUNG – Perkembangan kendaraan listrik baterai di Indonesia bukanlah hal baru. Seperti yang dilakukan PT Teknologi Sahabat Alam (TESA). Perusahaan asal Bandung ini meluncurkan produk barunya yaitu mobil self-driving atau mobil self-driving yang akan dipamerkan di Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2024.

Diketahui bahwa mobil self-driving atau mobil otonom merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi dimana mobil dapat bergerak langsung di bawah kendali pengemudinya.

CEO TESA Nurbuana mengatakan kendaraan otonom ini akan tersedia dalam tiga cara. Pertama, mobil otonom dapat melaju sesuai rute yang ditentukan oleh program.

“Kami sedang membangun mobil otonom yang bisa mengikuti jalur jalan, sehingga mengikuti lintasan yang sudah dibuat sebelumnya. Tempat pemberhentian ditentukan sesuai kebutuhan pengguna, setelah diprogram akan berhenti di tempat tersebut,” ujarnya , sapaan akrabnya, Kamis (8/8/2024).

“Jadi seperti jalan tol yang berhenti, ada jalurnya sendiri, hanya saja tidak perlu sopir, cukup pakai aspal biasa dan cat jalurnya, bisa langsung mengikutinya.” Dia menambahkannya.

Cara lain, mobil otonom ini bisa berupa kombinasi jalur panjang dan lintasan. Buana mencontohkan seperti kendaraan perumahan atau angkutan massal yang tidak memiliki tempat pemberhentian.

“Kemudian pada skenario kedua, niatnya adalah berhenti di tempat pemberhentiannya secara acak. Misalnya di perumahan atau angkutan massal yang tidak ada pemberhentian, belokannya tetap otonom, namun putar balik dan berhenti menggunakan remote control. , ada operatornya, jadi bisa singgah dimana saja,” ujarnya.

Pada skenario ketiga, kata Buana, mobil otonom ini bisa dikendalikan seluruhnya dengan remote control. Mode ketiga, dia bisa melakukan segalanya dengan remote control, ujarnya.

Dengan menerapkan konsep autopilot pada kendaraan ini, Buana memastikan kendaraan otonom ini tidak menyimpang dari jalur yang telah ditentukan.

“Jadi driver otonom ini sebenarnya tidak ada drivernya, itu berdasarkan program seperti kecerdasan buatan, jadi berdasarkan informasi yang kami terima, kami membuat algoritma agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan, kalau misalnya dia berbalik dan meninggalkan baris itu. , dia bisa kembali ke baris sebelumnya, kami rencananya,” ujarnya.

Buana juga memastikan seluruh bahan yang digunakan dalam produksi mobil otonom ini, termasuk bahan bakunya, merupakan produk asli Indonesia.

“Setahu saya ini hal baru di Indonesia dan hampir 100 persen hardware dan software rumahan,” ujarnya.

Buana mengatakan fitur mobil otonom ini memiliki banyak keunggulan. Pertama, dari segi waktu dan kualitas.

“Misalnya dalam satu area ada 50 unit, jadi sering dirotasi untuk melayani pengguna. Sistemnya juga scalable dan bisa terintegrasi dengan aplikasi pendukung.

“Setahu saya belum ada yang mengembangkan mobil otonom di Indonesia sebagai produk industri, jadi ini sudah menjadi industri,” ujarnya.

Keunggulan lainnya adalah kendaraan ini menggunakan kombinasi sensor kamera, sensor jarak, dan algoritma.

Jadi meski otonom, kalau ada orang menyeberang jalan atau ada yang menghalangi jalan, akan berhenti karena ada sensornya, ujarnya.

Buana mengatakan TESA sendiri merupakan perusahaan yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk bersikap baik terhadap alam dan lingkungan.

“Sekarang kita membuat mobil otonom, nanti sepeda motor dan produk lainnya semuanya berbasis zero emisi. Jadi konsep ini kita ikuti sekarang karena dunia tertarik pada batu bara dan kita benar-benar fokus pada lingkungan. polusinya akan lebih banyak lagi,” katanya.

Apalagi, kata Buana, Indonesia sudah lama dikenal sebagai produsen batu bara. Situasi ini juga membuat kita tidak perlu khawatir untuk mengimpor minyak dari luar negeri.

“Jadi perekonomiannya bagus banget, mengandalkan mobil listrik. Kita eksportir batubara terkemuka, jadi energi ini melimpah. Kalau kita terus impor sumber daya minyak, negara lain akan disuplai.

“Selain baik bagi perekonomian, polusi juga bisa dikurangi,” ujarnya.

Buana menambahkan, bagi masyarakat yang berminat melihat kendaraan otonom bisa langsung datang ke pameran IEMS 2024 yang digelar di ICC, Cibinong Science Center pada 8-11 Agustus 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours