Sentuhan Digitalisasi Pacu Profitabilitas Perhutani

Estimated read time 5 min read

dlbrw.com, Transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan sekedar peninjauan pengelolaan usaha atau peningkatan sumber daya manusia (SDM). Investasi di sektor digital terbukti berhasil membuat transformasi bisnis menjadi lebih efisien dan pada akhirnya mendukung profitabilitas yang lebih positif.

Salah satu ceritanya adalah tentang transformasi Perum Perhutan. Perusahaan pengelola hutan di negara ini menggunakan digitalisasi rantai nilai untuk mengintegrasikan sumber daya manusia, proses bisnis, mesin, sumber daya hutan, dan industri hasil hutan. Direktur Utama Perhutani Wahiu Kunkoro mengatakan, perubahan besar ini digagas sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian BUMN terkait hilirisasi dan digitalisasi serta transformasi BUMN.

“Perhutani berhasil mentransformasikan proses bisnis menjadi proses bisnis digital,” kata Wahyu beberapa waktu lalu.

Wahyu mengatakan, transformasi Perhutan ke sektor digital difokuskan pada peningkatan pengalaman pelanggan melalui penerapan teknologi terkini untuk mendukung operasional, serta pengembangan manajemen hubungan pelanggan (CRM), pemetaan dan keamanan sumber daya hutan, sistem informasi, back office, dan layanan bersama. . . sektor kehutanan. Wahiu melanjutkan, pada tahun 2020, Perhutani mulai memasuki fase baru dengan inisiatif strategis perbaikan sistem enterprise resource Planning (ERP) seperti asosiasi perjalanan, aplikasi korespondensi elektronik (ASME), pengendalian keuangan dan biaya (FICO), dan sumber daya manusia. Management System (HCMS), e-learning dan penerapan barcode pada produk kayu.

Selain itu, pada tahun 2021, Perhutani akan meningkatkan layanan e-commerce www.tokoperhutani.com dan aplikasi Android untuk memudahkan pembelian produk kayu dan non kayu,” kata Wahyu.

Wahyu mengatakan Perhutan juga memetakan kawasan dengan geoteknologi dan memantau proses bisnis melalui Hutan Digital Perhutan (Ruang Kontrol) yang dilengkapi dengan Sistem Pelaporan Insiden (Incident Management). Wahyu mengatakan Perhutan akan melanjutkan transformasi digital pada tahun 2022 melalui pengembangan platform ekowisata dan perhotelan, memulai pengembangan teknologi body gate dan barier gate yang terintegrasi dengan sistem e-ticketing pariwisata Perhutan, serta membangun hutan digital Perhutan (ruang kendali). . Implementasi platform keamanan terintegrasi dan digital tingkat divisi regional dan ERP untuk pengembangan hutan virtual Perhutan dalam metaversi.

Wahyu melanjutkan: “Pada tahun 2023, Perhutan akan turut berkontribusi dalam keberhasilan transformasi digital dengan diluncurkannya Aplikasi Socioforest Partnership yang juga masuk dalam proyek strategis Kementerian BUMN tahun 2023.”

Wahiu menjelaskan, Socioforest bertujuan untuk mengembangkan ekosistem kerjasama pengelolaan hutan lestari dari sinergi bisnis yang lebih transparan dengan masyarakat sekitar hutan berbasis aplikasi mobile. Selain itu, Perhutani melakukan modernisasi Tempat Pekarangan Kayu (TPK), meluncurkan Sistem Basis Data Keahlian Kognitif (CERDAS) dan sistem e-learning Perhutani Mengajar (Pijar), serta sistem KPH Pintar.

Di bidang inventarisasi sumber daya hutan, Perhutani memperkenalkan teknologi LiDAR (Light Detection and Raging) yang dapat mengetahui potensi hutan seperti volume, tinggi dan diameter pohon sehingga lebih efektif, efisien dan juga akurat.

Wahyu mengatakan, transformasi digital Perhutan tidak bisa dihindari dalam menghadapi peristiwa dunia. Wahyu mengatakan, arahan Kementerian BUMN memberikan insentif yang diperlukan bagi BUMN, khususnya Perum Perhutani, untuk berkembang dan menaikkan levelnya ke level yang lebih tinggi. Menurut Wahiu, Perhutan saat ini sedang beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi. Perhutani mengembangkan proses bisnis dan manajemennya ke arah yang lebih modern dan menjadi Perhutani baru.

Wahyu melanjutkan, “Nilai AKHLAK yang diusung bukan sekedar slogan, terbukti kita banyak mewujudkan sinergi antar pemangku kepentingan untuk tujuan bersama.”

Upaya transformasi tersebut kemudian berhasil diterjemahkan ke dalam kinerja keuangan Perhutan. Laba Perhutan tahun ini mencapai Rp 501,93 miliar pada 2023. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan laba tahun 2019 yang hanya sebesar Rp205,03 miliar atau setara dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 19,6 persen selama 5 tahun terakhir.

Dengan indikator positif tersebut, aset perseroan berhasil tumbuh stabil hingga saat ini mencapai Rp 17,97 triliun. Angka tersebut lebih tinggi 3,75 persen (tahunan) dibandingkan aset perseroan sebesar 17,32 triliun pada 2022.

“Kinerja Perhutan pada tahun 2023 mencerminkan perbaikan di banyak bidang utama seperti total aset dan permodalan, meskipun pendapatan operasional inti dan laba bersih masih berada di bawah tekanan akibat kondisi pasar global yang bergejolak,” kata Wahiu. katanya.

Nailul Huda, Ekonom Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (Celios), menilai pertumbuhan Perhutan tidak lepas dari keberhasilan penerapan digitalisasi. Hooda mengatakan transformasi di sektor digital membawa perubahan signifikan pada aktivitas BUMN yang bergerak di sektor kehutanan.

“Mereka pandai menerapkan layanan dan operasional perusahaan berbasis digital,” kata Huda saat dihubungi Republik di Jakarta.

Huda mencontohkan digitalisasi dengan barcode kayu, salah satu penemuan Perhutan yang berdampak signifikan dalam menunjang kinerja operasional. Hooda mengatakan pemanfaatan teknologi dapat menguntungkan perusahaan dalam pemantauan data produksi secara komprehensif.

“Data ini harusnya lebih baik dan produksi bisa dikendalikan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Langkah ini bagus asalkan tidak ada penyimpangan dalam proses pelaksanaannya,” kata Hooda. katanya.

Dukungan bisnis dan komunitas di masa depan

Transformasi Perhutan dinilai menjadi bekal penting bagi bisnis masa depan yang fokus pada pelestarian alam. Sebagai pengelola hutan lestari, Perhutan juga perlu dekat dengan masyarakat dan memberikan dampak positif.

Direktur Utama Perum Perhutani Vahyu Kunkoro mengatakan Perum Perhutani berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan hutan dan mengoptimalkan pemanfaatan hutan produksi bersama. Wahyu menambahkan, Perhutan melakukan banyak cara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat hutan pedesaan, salah satunya adalah UMKM.

“Pembukaan ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kemampuan kami dalam menjual produk kepada UKM, khususnya produk berbasis hutan,” kata Wahiu.

Wahyu mengatakan, mesin penjual otomatis Perum Perhutani dan UMKM Corner menawarkan beragam produk kopi hasil UMKM di berbagai daerah mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Kopi yang ditawarkan terdiri dari berbagai varian, mulai dari kreasi kopi Robusta, Excelsa, Liberica, Arabika, hingga okra.

Wahyu mengatakan, Perhutani bersama masyarakat desa hutan telah menyusun rencana agroforestri budidaya kopi di lahan seluas 43.143 hektare yang saat ini tersebar di 32 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani. Hal ini telah memberikan manfaat bagi 518 Lembaga Masyarakat Hutan Perdesaan (LMDH) dan 75.872 petani, kata Wahyu.

Selain produk kopi, Pojok UMKM Perhutani juga menawarkan beragam produk seperti makanan, minuman, souvenir batik, dan kerajinan rotan yang diproduksi oleh 24 UMKM mitra insentif yang tersebar di 18 unit usaha Perhutani, kata Wahyu. katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours