Setelah Elon Musk, Perusahaan Teknologi AS Tarik Iklan Imbas Parodi Perjamuan Terakhir

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Hoaks acara makan malam pembukaan final Olimpiade Paris tak hanya mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, misalnya miliarder dunia Elon Musk. Sebuah perusahaan teknologi Amerika baru-baru ini memutuskan untuk menarik iklannya dari Olimpiade Paris 2024.

C Spire, sebuah perusahaan telekomunikasi dan teknologi yang berbasis di Mississippi, AS, mengatakan akan mengakhiri kemitraannya setelah dikejutkan oleh kejadian pada malam pembukaan.

“Kami terkejut dengan penghinaan pada jamuan makan malam terakhir upacara pembukaan Olimpiade Paris. C Spire akan menghapus iklan kami dari Olimpiade,” tulis perusahaan itu di X dikutip Wionews, Senin (29/7/2024).

Susie Hayes, presiden dan CEO perusahaan, mengatakan C Spire mewakili para atlet yang bekerja keras untuk menjadi bagian dari Olimpiade. “Namun, The Last Supper tidak akan menjadi bagian dari penghinaan yang ofensif dan tidak dapat diterima ini, jadi kami akan menarik kampanye kami dari Olimpiade.”

Belum jelas iklan seperti apa yang akan dikeluarkan C Spire untuk berpartisipasi di Olimpiade.

Sementara itu, pada Minggu (28/7) Komite Olimpiade mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada umat Katolik dan kelompok Kristen lainnya yang marah atas jamuan makan malam terakhir upacara pembukaan.

“Jelas tidak ada niat untuk tidak menghormati kelompok agama mana pun. (Upacara pembukaan) bertujuan untuk merayakan toleransi masyarakat. Kami yakin ini sudah tercapai. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang tersinggung,” kata juru bicara Paris 2024 Anne Descamps pada konferensi pers.

Upacara pembukaan khusus ini dimaksudkan sebagai kesempatan besar bagi representasi queer dan drag. Namun, ketika pemain berkumpul di meja dengan latar belakang Sungai Seine, berpose seperti Yesus dan 12 rasul dalam lukisan Leonardo da Vinci, hal itu terkesan tidak menyenangkan dan palsu.

Direktur artistik upacara pembukaan, Thomas Jolly, membela produksi tersebut sebagai simbol inklusi. “Tema kita bukan untuk menjadi subversif. Kita tidak pernah ingin menjadi subversif. Kita harus bicara tentang keberagaman. Keberagaman berarti kebersamaan,” kata Jolly.

Sebelumnya, Elon Musk dan sejumlah tokoh lainnya sempat mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap acara makan malam penutupan upacara pembukaan Olimpiade. Perjamuan Terakhir adalah lukisan Yesus memakan Perjamuan Terakhir bersama para rasulnya pada malam sebelum penyalibannya. Ini dianggap sebagai visi suci bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Oleh karena itu, pemandangan Olimpiade setidaknya mengejutkan bagi umat Kristen yang taat.

Pertunjukan tersebut menampilkan waria dan seorang pria bercat biru dengan pakaian terbuka yang mengejek Yesus dan para rasulnya. “Ini sangat tidak menghormati umat Kristiani,” tulis Elon Musk di X.

Setelah gambar perbandingan antara pertunjukan Olimpiade dan lukisan sebenarnya mulai beredar secara online, Musk sekali lagi menggunakan akun X-nya untuk men-tweet: “Kekristenan telah menjadi gelap.” Ia menanggapi meme dan analisis kritis acara tersebut dengan mengungkapkan kekecewaannya.

Musk yakin pengguna X @Devon_Eriksen_ menawarkan “analisis menarik” tentang bagaimana jamuan makan malam final Hollywood dan Olimpiade modern dapat dijelaskan melalui ginekologi.

Namun, ketidaknyamanan ini tidak berhenti sampai disitu saja. Elon Musk pun menanggapi postingan perenang Amerika Riley Gaines. Gaines menulis, “Tolong berhenti menampilkan orang gemuk dengan pakaian dan wig yang menyinggung di timeline saya.” Musk hanya membalasnya dengan emoji tanda doa, yang menunjukkan persetujuannya terhadap postingan Gaines.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours