CHINA – Ketersediaan taksi robot yang dapat beroperasi sendiri mengganggu layanan taksi konvensional dan kemacetan lalu lintas di Tiongkok. Imbasnya, supir taksi dan taksi online di China berantakan.
Liu Yi adalah salah satu dari 7 juta pengemudi taksi online di Tiongkok. Pria berusia 36 tahun asal Wuhan ini mulai mengemudi paruh waktu pada tahun 2024 ketika pembangunan melambat karena banyaknya apartemen yang tidak terjual di seluruh negeri.
Sekarang dia meramalkan krisis lain di samping mobilnya. menyaksikan seorang tetangga memesan taksi tanpa sopir.
“Semua orang akan kelaparan,” katanya tentang pengemudi asal Wuhan yang bersaing dengan mobil robot Apollo Go, anak perusahaan raksasa teknologi Baidu.
Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok menolak berkomentar mengenai masalah ini.
Pengemudi taksi berisiko kehilangan pekerjaan
Pengemudi taksi online dan reguler termasuk profesi pertama di dunia yang menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan akibat kecerdasan buatan. Saat ribuan robot memenuhi jalanan Tiongkok, kata para ekonom dan pakar industri.
Teknologi mengemudi otonom masih dalam tahap percobaan. Namun Tiongkok bertindak lebih agresif dalam memberi lampu hijau pada uji coba ini dibandingkan Amerika. Di Amerika, pengembangan taksi otonom terhambat oleh investigasi akibat kecelakaan.
+ There are no comments
Add yours