Tips Sewa Kendaraan Aman dan Nyaman untuk Libur Panjang Iduladha ala Kemenparekraf

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Libur panjang Idul Adha semakin dekat. Bagi yang berencana berlibur ke berbagai destinasi wisata di Indonesia menggunakan mobil sewaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft) punya tips berguna untuk menjamin keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat menyewa mobil untuk berlibur adalah mengetahui izin dan aspek keselamatan kendaraan yang akan Anda bawa. Salah satu cara pencariannya adalah dengan mengunjungi spionam.dephub.id yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

“Jika kita bepergian menggunakan mobil, mobil sewaan, bus atau yang lainnya harap memperhatikan SIM kendaraannya. Kemudian izin operasionalnya dapat dilihat di spionam.debhub.id” Nia Adyatama, Chief Tourism Officer And Innovation , kata perekonomian. Niska pada konferensi mingguan bersama Sandi Uno di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Inovasi, Jakarta, Senin (10/6/2024).

“Jadi kalau dia punya SIM, kita juga perlu lihat surat keterangan tes elektroniknya, baru kita lihat apakah dia memakai sabuk pengaman. Ini juga penting untuk pengendalian pengemudi. “Sopir,” lanjutnya.

Selain aspek keselamatan kendaraan, Nia mengimbau pengemudi memperhatikan waktu istirahat dan lokasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kecelakaan yang terjadi akhir-akhir ini yang sebagian besar disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk dan lelah.

“Jika kita menggunakan mobil sewaan dan supir, jangan lupa kita harus memperhatikan waktu senggang supir wisata tersebut, jangan terburu-buru ke sana, karena kalau kita tamu mungkin bagus, tapi tidak perlu. untuk pengemudinya,” ujarnya. Dijelaskan.

“Jadi biarlah pihak pengelola memberikan tempat istirahat yang nyaman kepada pengemudi,” ujarnya.

Nia juga meyakinkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Inovasi akan terus memberikan informasi mengenai tata cara pemilihan bus wisata selain memberikan informasi dari Kementerian Perhubungan mengenai hal tersebut.

“Kementerian Perhubungan juga telah mengeluarkan apa yang disebut prosedur pemilihan bus wisata, dan Kemenparekraf juga sedang menggalakkannya,” ujarnya.

“Ini saatnya kita harus segera bertindak dan sepertinya kita harus mengingatnya. “Karena keamanan, tidak ada toleransi,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours