Turki bidik status tiga destinasi wisata top dunia pada 2028

Estimated read time 3 min read

Ankara (ANTARA) – Setelah sukses pada tahun 2023, Turki kini ingin masuk dalam daftar tiga tujuan wisata teratas dunia pada tahun 2028, kata pejabat industri.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Mehmet Nuri Ersoy mengumumkan pada Mei lalu bahwa negaranya bertujuan untuk menarik 80 juta wisatawan asing setiap tahun selama empat tahun ke depan, dalam upayanya untuk menjadi salah satu dari tiga tujuan wisata asing teratas di dunia. Turki saat ini berada di peringkat keempat.

Rencana ambisius Turki adalah kunci perekonomiannya, yang sangat bergantung pada pendapatan pariwisata. Setiap tahun, negara ini menyambut jutaan wisatawan asing yang memberikan pendapatan yang sangat dibutuhkan di tengah tantangan ekonomi yang berat.

“Tujuan ini dapat dicapai, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Turki,” kata Kaan Sahinalp, perwakilan Turki untuk maskapai penerbangan Jerman TUI, dalam wawancara dengan Xinhua di Ankara.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Turki perlu melakukan diversifikasi promosi pariwisata, menunjukkan kekayaan budaya dan gastronomi selain wisata pantai, tambahnya.

Pengunjung menaiki perahu di Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, 22 Desember 2022. (ANTARA/Xinhua/Shadati)

“Pemerintah dan pemangku kepentingan sektor swasta harus bekerja sama. Turki harus memperbaiki kebijakan penetapan harga, karena persaingan di Mediterania sangat ketat, dan banyak negara di kawasan ini menawarkan beragam pilihan yang menarik,” tegas Sahinalp.

“Kegigihan sangat penting. Türkiye harus menjadi pemain jangka panjang dan dapat diandalkan.” Murat Toktas, Wakil Presiden Federasi Pengusaha Hotel Turki, menekankan perlunya fokus pada industri pariwisata mewah untuk mencapai tujuan ini.

“Dalam beberapa tahun terakhir, rata-rata pengeluaran malam wisatawan asing di resor-resor Turki telah meningkat dan kita harus mengambil keuntungan dari hal ini,” katanya.

Pada tahun 2023, sektor pariwisata Turki akan mencapai 49,2 juta kunjungan wisatawan asing, naik dari 44,6 juta pada tahun 2022, dan menghasilkan US$54 miliar (US$1 = Rp 16.279). Pemerintah memperkirakan akan mencapai 60 juta kunjungan pada tahun ini, dengan pendapatan sebesar USD 60 miliar. Pada tahun 2028, Ankara menargetkan 80 juta kunjungan wisatawan asing dan pendapatan 100 miliar dolar.

Namun, baru-baru ini foto-foto yang diambil oleh wisatawan Eropa di restoran-restoran Turki yang memperlihatkan tagihan restoran atau bar yang selangit baru-baru ini menjadi berita utama di media lokal.

Meski inflasi merupakan hal yang normal di negara yang inflasi tahunannya lebih dari 70 persen, Sahinalp memperingatkan inflasi berlebihan yang dapat merugikan sektor pariwisata negara tersebut.

“Turki harus menghindari kenaikan harga yang tidak masuk akal. Wisatawan tidak akan senang membayar lebih di Turki untuk layanan yang sama yang bisa mereka dapatkan dengan harga lebih rendah di tempat lain,” katanya.

Orang-orang makan siang di sebuah restoran di Ankara, Turki, 29 April 2024. (ANTARA/Xinhua/Mustafa Kaya)

Turki semakin menarik wisatawan berkantong tebal ke tempat-tempat seperti Antalya dan Bodrum, yang menawarkan perpaduan budaya, alam, dan kesenangan. Komentar dari beberapa perusahaan perjalanan asing menunjukkan minat yang kuat dari pembeli kelas atas yang tidak terlalu terpengaruh oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, kata Toktas.

Foto yang diambil pada 6 Juni 2024 ini memperlihatkan wisatawan sedang menikmati waktu luang di pantai di Antalya, Turki. (ANTARA/Xinhua/Mustafa Kaya)

Berinvestasi dalam pariwisata mewah adalah kunci untuk memperkuat posisi Turki di pasar internasional dan memastikan pembangunan berkelanjutan, lanjut Toktas.

Ia mengatakan peningkatan pasar, terutama menyasar pasar Asia Tenggara, harus menjadi prioritas otoritas pariwisata Turki.

“Jika situasi saat ini terus berlanjut dan tidak ada krisis, Turki berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya menjadi salah satu dari tiga negara teratas dunia pada tahun 2028,” kata Toktas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours