UKRIDA dan API Berkolaborasi Kembangkan SDM dan Pendidikan Pastoral di Indonesia

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – UKRIDA dan Persatuan Pastoral Indonesia (API) bekerja sama untuk mengembangkan sumber daya manusia dan pendidikan pastoral klinis di Fakultas Psikologi UKRIDA. Kerjasama tersebut diawali dengan forum Indonesia International Pastoral Meeting 2024 (INDOPASTER) yang mengusung tema “Pastoralisme untuk Kemaslahatan Bangsa”.

Kedua belah pihak memiliki visi yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peran pastoral mereka di semua tingkat masyarakat dan berupaya untuk memberikan dampak positif yang luas. Lokakarya dan forum diskusi ini menggunakan perspektif dari dimensi tematik yang berbeda.

Baca Juga: BAN UKRIDA Raih Peningkatan Akreditasi dari PT

Tinjauan tersebut mencakup pluralisme agama, pelayanan pastoral di bidang politik dan hukum, pelayanan pastoral di berbagai sektor ekonomi, sosial dan keamanan, pelayanan pastoral di bidang lingkungan hidup, pelayanan pastoral bagi mereka yang membutuhkan (perang, kekerasan atau bencana), pemberdayaan pemuda dan perdamaian, dan area pastoral untuk pengembangan CPE dan Kerohanian.

Acara dibuka oleh Jean Marie Tulung, Direktur Jenderal Kepemimpinan Masyarakat Kristen Kementerian Agama, mewakili Menteri Agama Yakut Cholil Kumas. Menurutnya, para penggembala kini telah menjadi strata profesional bangsa yang memiliki pengetahuan, informasi, keterampilan, sikap, dan panggilan untuk meringankan beban mental masyarakat.

“Kita sangat berharap pekerjaan rumah negara kita, betapapun sulitnya, adalah cara baru untuk mendorong kerja sama inklusif, saling mendukung, mengulurkan tangan membantu, bekerja bahu membahu, saling mencintai, saling mendukung, saling mencintai. bangsa,” katanya dalam pernyataan kepada pers. , Rabu (14/8/2024).

Selain itu, Rektor UKRIDA Prof Herman Parung juga menyampaikan pendapatnya mengenai dunia pastoral. Menurutnya, saat ini bidang pastoralisme yang tidak hanya melayani individu, tetapi juga masyarakat dan terlibat dalam penyelesaian permasalahan struktur sosial dan lingkungan, semakin berkembang.

“Kami mengajak semua pihak untuk berpikir kreatif dan bertindak konstruktif demi masa depan anak bangsa di masa depan,” ujarnya.

Selain itu, Memorandum of Understanding (MOU) kali ini ditandatangani oleh John Livingston Wusan selaku Ketua Umum API sekaligus Profesor. Herman Parung selaku Rektor UKRIDA dan Theresia Citraningtyas selaku Wakil Rektor III UKRIDA fokus pada pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta sertifikasi pastoral selama lima tahun.

Citra selaku Ketua Panitia INDOPASTER 2024 tentang Pelayanan Pastoral Kesehatan Jiwa menjelaskan prinsip-prinsip penting dalam pelayanan pastoral yang meliputi partisipasi dalam menunjang kehidupan: kualitas partisipasi, evaluasi positif, kemurnian, rasa hormat, keamanan dan penerimaan, penghargaan terhadap diri sendiri. tekad dan penentuan nasib sendiri, menghubungkan dengan kenyataan dan mengambil tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, menemani di masa-masa sulit dan menjadi pembawa harapan.

Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya peran pelayanan pastoral dalam memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada individu, khususnya dalam konteks kesehatan mental.

Margaretha Hendricks-Ririmase dari UKIM Ambon juga mengingatkan kita tentang pendekatan pastoral terhadap mereka yang membutuhkan, yang menurutnya memerlukan analisis rinci tentang akar permasalahan dan latar belakang situasi korban.

Pendekatan pastoral yang menangani berbagai permasalahan terkait dengan viktimisasi, termasuk perlindungan bagi korban geng dan kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu, pelayanan pastoral terhadap korban memerlukan fokus khusus pada penyembuhan trauma, terutama di daerah dengan akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan jiwa. Cara ini telah diterapkan di Maluku dengan hasil yang sangat sukses.

Acara ini dihadiri oleh para peserta diantaranya Pdt. Dorcas Natalina, pendeta Gereja Kristen Jawa Gondokusuman di Yogyakarta.

“Saya sangat mendukung Indonesia International Pastoral Meeting 2024 karena acara ini akan memberikan kesempatan bagi para praktisi pastoral untuk menjalankan fungsi pastoral di berbagai bidang, termasuk politik, hukum, ekonomi, dan kesehatan. Acara ini akan menghadirkan pembicara dari berbagai lini dalam dan luar negeri. , yang “memberikan pemahaman yang lebih luas tentang pelayanan pastoral, lebih komprehensif dan berdampak positif bagi kesejahteraan bangsa,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours