‘Buyer’ Mesir lirik produk gaharu Indonesia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) Menurut KBRI Kairo, ibu kota Mesir, ada dua perusahaan asal Mesir yang berminat mengimpor produk agrowood dari Indonesia.

Berdasarkan siaran pers KBRI Kairo, Minggu, ketertarikan tersebut muncul setelah Duta Besar RI untuk Mesir Lotfi Rauf bertemu dengan beberapa pembeli asal Mesir pada Sabtu (9/7).

Direktur Timur Tengah Haji Yusuf, seperti dikutip dalam siaran persnya, mengaku pihaknya sedang menjajaki peluang impor produk gaharu dari Indonesia.

Perusahaan yang dipimpinnya juga membutuhkan bahan pembuatan produk baterai dan suku cadang mobil, serta fiberglass dan aluminium.

Ashraf Al-Masri, Direktur Pemasaran Khairat Sawa, menjelaskan permintaan gaharu ada dalam bentuk kelas satu dan kelas dua, yakni yang mengandung minyak dan yang tanpa minyak.

Disebutkannya, tujuan produksi produk ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pabrik wewangian dan bahan baku wewangian di Mesir.

“Konsumen Mesir menyukai rempah-rempah dan parfum berbahan gaharu. Kebanyakan dari mereka tertarik dengan kualitas gaharu di Indonesia,” ujarnya.

Dubes Lotfi menyambut baik permintaan produk agrowood serta produk manufaktur seperti aki dan suku cadang mobil, fiberglass dan aluminium.

Sementara itu, Mehdi Kadoora, CEO Khairat Seva, mengatakan pihaknya saat ini berupaya mengekspor produk buah-buahan, minyak zaitun, dan inti sawit.

Beliau berkata: Kurma Shiv adalah makanan dengan kepadatan energi tinggi, yang kaya akan zat besi dan kalsium.

Berdasarkan siaran persnya, M. Sehran Bhakti, Atase Niaga KBRI Kairo, menyatakan siap membantu memperkenalkan lebih banyak lagi produk sawit Siwa yang saat ini sedang populer di pasar Indonesia.

Ia menambahkan, Indonesia merupakan importir terbesar produk kurma dari Mesir, Arab Saudi, dan Tunisia.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Lotfi juga menyampaikan harapan agar Indonesia dan Mesir dapat mengembangkan pasar, bertukar informasi produk komersial, dan meningkatkan pertemuan bisnis pada pameran dagang seperti Trade Fair Indonesia (TEI).

TEI sendiri akan digelar di ICE di BSD City, Tangerang, Banten pada 9-12 Oktober.

Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, TEI terakhir pada tahun 2023 mendatangkan lebih dari 33.000 pembeli dan pengunjung dari 114 negara dan total transaksi sebesar US$25,3 miliar (sekitar 392,65 triliun rupiah).

Indonesia siap berbagi pengalaman kesetaraan Internet dengan Mesir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours