MOSKOW – Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzia, menegaskan Rusia mengutuk serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Laut Merah dan menganggapnya “tidak berguna”.
“Kami mengutuk serangan koalisi pimpinan AS-Inggris yang menyasar wilayah otonom Yaman. Kejahatan ini dilakukan dengan melanggar Piagam PBB. Percuma jika tidak menghentikan serangan di Laut Merah,” Nebenzia tegasnya kepada PBB. Pertemuan Dewan Keamanan membahas situasi di Yaman.
Nebenzia mengatakan “insiden sembrono” penggunaan kekuatan oleh negara-negara NATO telah meninggalkan noda darah.
Pada tanggal 7 Juni, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan organisasi Yaman Allah Ansar, yang dikenal sebagai Houthi, telah menangkap 11 staf PBB.
Tiga hari kemudian, kelompok Houthi mengatakan mereka telah menangkap seorang mata-mata yang terkait dengan Badan Intelijen Pusat AS atas dugaan kegiatan intelijen dan sabotase di Yaman.
Pada November 2023, Houthi bersumpah akan menyerang semua kapal yang terkait dengan Israel sampai Israel menghentikan operasi militer di Jalur Gaza.
Serangan tersebut mendorong Amerika Serikat untuk membentuk koalisi multinasional untuk melindungi kapal-kapal di Laut Merah dan menyerang sasaran Houthi di seluruh dunia.
Houthi menyerang kapal-kapal yang menuju Israel ketika negara Zionis terus melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
+ There are no comments
Add yours