Atdikbud Canberra kirim 18 mahasiswa guru bantu Bahasa di Australia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Canberra bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Negeri Semarang mengirimkan 18 siswanya untuk menjadi asisten guru bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Australia.

“Ini merupakan tahun ketiga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Canberra bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia untuk mengirimkan guru bahasa Indonesia ke sekolah-sekolah Australia.

“Hal ini kami lakukan untuk membantu siswa Australia belajar bahasa Indonesia dengan lebih baik karena di banyak sekolah di Australia terdapat kekurangan guru bahasa Indonesia,” kata Atdikbud Mukhamad Najib dalam siaran pers KBRI Canberra, Jakarta, Selasa.

Najib mengatakan melalui program ini, perguruan tinggi di Indonesia dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk belajar tentang sistem pendidikan Australia sehingga dapat memperoleh pengalaman internasional yang baik.

Menurut Najib, guru pendamping yang dikirimkan merupakan mereka yang telah melaksanakan program Praktek Keterampilan Mengajar Internasional (PKM) sebagai bagian dari tugas akhirnya.

“Ini juga merupakan implementasi program mobilitas internasional universitas di Indonesia untuk mendapatkan dukungan penuh dari universitas masing-masing,” ujarnya.

Najib menjelaskan, dua tahun lalu pihaknya menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia untuk mengirimkan asisten profesor dari mahasiswa yang melakukan PKM internasional.

Dalam hal ini Atdikbud membantu memfasilitasi dan mencarikan sekolah yang membutuhkan guru bahasa Indonesia.

Najib berharap para siswa yang ditugaskan sebagai asisten bahasa Indonesia nantinya dapat menjadi duta budaya dan memperkenalkan serta mengajarkan budaya Indonesia kepada siswa sekolah Australia agar lebih mengenal dan mencintai Indonesia.

“Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi penguatan hubungan Indonesia-Australia di masa depan,” kata Najib.

Sedangkan guru bahasa Indonesia dari St. SD Margo Smith Clare Assisi kedatangan asisten guru asal Indonesia.

Menurutnya, sangat penting bagi siswa untuk berlatih berbicara langsung dengan penutur asli bahasa Indonesia.

Tata Survi, guru bahasa Indonesia di Hunting Tower School Melbourne, juga merasa sangat terbantu dengan siswa Indonesia yang melakukan PKM.

Senada, Peter Monteath dari Adelaide juga mengungkapkan kebahagiaannya dan terima kasih atas dukungan KBRI Canberra dalam belajar bahasa Indonesia di Adelaide, khususnya di Flinders.

Keikutsertaan guru-guru bahasa Indonesia diharapkan dapat membuat siswa semakin semangat belajar bahasa Indonesia,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours