Belanda desak Israel segera lakukan gencatan senjata di Gaza

Estimated read time 2 min read

Ankara (ANTARA) – Perdana Menteri Belanda Dick Schoof, Selasa (20/8) mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu segera menerapkan gencatan senjata di Jalur Gaza untuk mencegah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Setelah berbicara dengan Netanyahu melalui telepon, Schoof mengatakan kepada platform X bahwa dia melakukan “percakapan yang baik” dengan Netanyahu dan menekankan “pentingnya keamanan Israel bagi Belanda.”

Perdana Menteri Belanda menekankan “kebutuhan mendesak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah,” dan mendesak Israel untuk memutus “siklus kekerasan dan pembalasan.”

“Sangat penting bagi kedua belah pihak untuk segera mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata di Gaza, pembebasan sandera, serta peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan kepada penduduk Gaza yang menderita,” kata Schoof.

Schoof juga meyakinkan bahwa negaranya “mendukung semua upaya yang bertujuan mencapai gencatan senjata.”

Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat, Qatar dan Mesir telah mendorong tercapainya kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai pertukaran sandera, gencatan senjata dan izin bantuan kemanusiaan untuk memasuki Gaza.

Namun, upaya mediasi terhenti karena keengganan Netanyahu menanggapi tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang.

Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

Konflik tersebut telah menewaskan sedikitnya 40.170 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.740 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air minum dan obat-obatan, dan banyak wilayah yang hancur.

Israel, di hadapan Mahkamah Internasional, menghadapi tuduhan genosida.

Pengadilan memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah, kota di selatan tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan menjelang invasi pada tanggal 6 Mei di wilayah tersebut.

Sumber: Anatolia

40.099 warga Palestina tewas di Gaza, beberapa di antaranya terkubur di bawah reruntuhan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours