Bhayangkara Presisi jaga asa menuju grand final usai bungkam STIN BIN

Estimated read time 2 min read

Surabaya (ANTARA) – Harapan tim putra Bhayangkara Presisi Jakarta untuk melaju ke grand final tetap hidup setelah menyingkirkan STIN BIN Jakarta 3-1 (18-25, 25-18, 25-22, 25-16). GOR Bung Tomo, Surabaya, laga terakhir babak pertama babak empat pada Minggu malam.

Hasil tersebut menjadi kemenangan pertama Bhayangkara Presi setelah kalah 0-3 dari juara bertahan Jakarta LavAni Allobank Electric dan 2-3 dari Bank SumselBabel Palembang di dua laga sebelumnya.

Bhayangkara Presi masih berpeluang melaju ke babak grand final dengan sisa tiga pertandingan di babak kedua yang digelar di GOR Jati Diri, Semarang, Jawa Tengah pada 11-14 Juli.

Di sisi lain, peluang STIN BIN Jakarta tertutup setelah tiga kali kalah di babak pertama empat besar.

“Ini pertandingan hidup dan mati, kalau menang peluang ke grand final masih terbuka,” kata asisten pelatih Bhayangkara Presisi Jakarta, Ayip Rizal usai pertandingan.

Mantan pemain timnas itu mengatakan, selain memperkuat blok dan menerima bola pertama, serangan servis menjadi salah satu andalan untuk memberikan tekanan ke pertahanan STIN BIN.

Yang jelas hari ini kami bermain lebih baik dan belajar dari kesalahan dua laga sebelumnya. Semua pemain termotivasi untuk meraih kemenangan, tambah Bhayangkara Presisi libero Fahreza Rakha Abhinaya.

STIN BEAN bermain dalam tekanan sejak awal set pertama dan membuat lawannya tidak bisa mengembangkan permainannya. Luis Elian Estrada, Rivan Nurmulki dan Farhan Halim bergantian memimpin STIN BIN meraih kemenangan 25-18.

Memang memasuki set kedua, performa STIN BIN menurun tajam dan dimanfaatkan anak asuh Bhayangkara Presisi untuk menekan Noumori Keita, Daudi Okello, dan Randy. Bhayangkara merebut set kedua 25-18.

Set ketiga berlangsung ketat, kedua tim saling mengejar poin sebelum Bhayangkara unggul 16-14 di technical timeout kedua. Setelahnya, Nizar Julfikar dan kawan-kawan terus memimpin hingga menang 25-22.

Jakarta STIN BIN berusaha bangkit di set keempat untuk menghidupkan kembali peluang kemenangan, namun permainan mereka tak kunjung membaik dan kerap melakukan kesalahan sendiri.

Pertandingan sedikit memanas hingga wasit memberi kartu merah kepada Elian Estrada dari STIN BIN karena melakukan pelanggaran terhadap Rakha Abhinaya. Bhayangkara kembali mendapat poin bebas untuk menang 7-4.

Keputusan wasit tersebut turut mempengaruhi situasi tim STIN BIN Jakarta. Mereka gagal meningkatkan permainannya dan terus patah semangat. Beberapa upaya ofensif yang dilakukan Rivan Nurmulki dan Louvin Febrian berhasil digagalkan oleh kuatnya pagar pembatas lawan.

Bhayangkara Presi pun kalah 21-14 berkat pelanggaran Noumori Keita yang mencetak 26 poin pada laga tersebut. Tim Polri akhirnya menyudahi peluang STIN BIN karena Rivan Nurmulki dilanggar saat Bhayangkara menang 25-16.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours