Danau Besar di Amerika Utara Berubah Warna Akibat Diserang Alga Beracun

MEKSIKO BARU – Great Lakes di Amerika Utara, khususnya Danau Erie, mengalami pertumbuhan alga beracun yang mempengaruhi kualitas air dan ekosistem.

BACA JUGA – Muncul Danau Kering, Bukti Longsor yang Tak Terbantahkan

Menurut laporan dari Earth Observatory NASA, citra satelit Landsat-9 menunjukkan perubahan besar kondisi di Danau Erie pada Agustus 2024. Blooming alga yang sebagian besar disebabkan oleh cyanobacteria atau ganggang biru-hijau menyebabkan air berubah menjadi hijau.

Seperti dilansir IFL Science, cyanobacteria ini berkembang pesat karena suhu air yang hangat dan tingginya nutrisi seperti nitrogen dan fosfor, yang sering kali berasal dari peternakan dan pabrik industri.

Peristiwa cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan gelombang panas, berkontribusi terhadap memburuknya kondisi ini dengan menyediakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan alga.

Puncaknya, pertumbuhan alga terjadi di area seluas 1.700 kilometer persegi pada 22 Agustus 2024. Pertumbuhan alga tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan.

Racun yang dihasilkan oleh cyanobacteria, seperti microcystin, dapat membahayakan hewan dan manusia. Pada manusia, paparan racun ini dapat menyebabkan infeksi, iritasi pada kulit, mata, dan lambung. Pada hewan peliharaan dan ternak, paparan racun dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian jika mereka menelan air yang terkontaminasi.

Selain itu, pertumbuhan alga dapat mengurangi oksigen di dalam air, menyebabkan penangkapan ikan berlebihan dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan.

Pemantauan toksisitas dilakukan oleh Laboratorium Penelitian Lingkungan Great Lakes NOAA menggunakan data dari stasiun pemantauan Danau Erie. Data ini penting untuk memahami pertumbuhan alga dan memprediksi kejadian serupa di danau besar lainnya, seperti Danau Superior.

Perubahan iklim merupakan faktor utama yang diduga berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi dan intensitas pertumbuhan alga di Great Lakes.

Hal ini menunjukkan perlunya tindakan lebih banyak untuk memerangi polusi dan perubahan iklim guna melindungi ekosistem air dan kesehatan masyarakat.