Dari bulu tangkis, ada harapan sang juara tak hanya dari Pulau Jawa

Estimated read time 5 min read

Medan (ANTARA) – Semangat Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar empat tahun sekali, dibawa dari kawasan timur Indonesia hingga ujung barat Tanah Air, Aceh, dan Sumatera Utara (Sumut).

Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh pada Senin (9/9) menjadi arena grand opening PON Aceh-Sumut yang pertama kali digelar di kedua provinsi tersebut, dengan harapan akan banyak atlet berbakat yang datang. Siapa. di seluruh Indonesia.

Atlet-atlet muda berprestasi di tingkat daerah mampu menunjukkan diri di tingkat nasional, tahun ini mereka akan bertanding di 65 cabang olahraga, 87 jurusan, dan 1.042 pertandingan.

Selain memperebutkan emas, talenta-talenta yang mereka tampilkan juga berpeluang dilirik oleh para pencari bakat dari masing-masing asosiasi olahraga nasional.

Jika beruntung, nantinya mereka bisa masuk pelatnas (pelatnas) dan berkompetisi di tingkat internasional, seperti SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade, menggantikan atlet-atlet senior yang sudah pensiun.

Harapannya, regenerasi setiap atlet yang bertugas mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia terus berlanjut dan tidak berakhir dalam jangka panjang. Pesan tersebut disampaikan langsung oleh Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.

“PON ini merupakan ajang yang dirancang untuk mengembangkan beberapa atlet terbaik bangsa. Lebih banyak rekor dunia sedang dibuat. “Mengamankan lebih banyak calon peraih medali emas,” kata Joko Widodo saat memberikan pidato pada pembukaan, Senin (9/9).

Tak hanya regenerasi atlet, PON 2024 diharapkan bisa merata di berbagai cabang olahraga di Indonesia.

Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA bahkan menyebut PON 2024 akan menjadi berkah bagi warga Serambi Mekkah karena hadirnya lapangan olahraga yang dibangun sesuai standar nasional dan internasional.

Warisan ini tentunya akan menjadi bagian penting bagi munculnya atlet-atlet berbakat di tahun-tahun mendatang.

Harapan tersebut juga berdampak pada arena bulu tangkis GOR PBSI Sumut, Deli Serdang yang mendambakan dengan adanya PON 2024, perkembangan bulutangkis yang selama ini didominasi Pulau Jawa akan semakin meluas.

Ketua Bidang Kompetisi dan Perwasitan Nasional PBSI Mimi Irawan mengatakan kehadiran bulu tangkis di PON 2024 akan menjadi insentif bagi anak-anak daerah di Sumut.

Dengan itu, ia sangat berharap atlet-atlet di luar kontingen Jawa bisa menjadi pemenang, atau setidaknya memberikan perlawanan yang berarti.

Sayangnya babak semifinal kedua beregu putra dan putri masih didominasi tim-tim besar seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, hingga akhirnya dua medali emas jatuh ke tangan Pusat. Jawa.

Keempat provinsi ini selalu mendominasi PON Bulu Tangkis dari tahun ke tahun, dan pada kompetisi sebelumnya di Papua berhasil merebut Jawa Barat sebagai juara umum.

“Saya sebenarnya berharap Jawa yang menang dari luar. Jujur saja. Tapi kenyataannya di pertandingan yang sudah seru itu, kami masih kalah 2-3. Kami tidak kalah 5-0, kata Mimi saat ditemui ANTARA. GOR PBSI di Sumut pada Kamis (12/9).

Bulu tangkis PON 2024 mempunyai lima nomor lagi, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran. Mimi tetap berharap provinsi lain punya kejutan.

Namun juga memberikan semangat kepada para atlet daerah untuk tidak terlalu menderita jika kalah dari yang ada di Pulau Jawa, lanjutnya.

GOR PBSI Sumut, tempat digelarnya bulu tangkis hingga 19 September, akan dihias usai PON 2024, dengan penonton yang saat ini hanya mampu menampung 680 penonton.

Dengan warisan tersebut, Mimi berharap lebih banyak lagi kejuaraan internasional yang digelar di venue olahraga tersebut. Ia berharap semangat Sumut terhadap bulutangkis juga semakin semarak. Kedua hal tersebut akan menjadi modal penting ke depan dalam munculnya pebulutangkis handal.

“Yang pasti, setelah PON selesai, tribunnya akan lebih banyak lagi. Jadi akan lebih banyak lagi,” ujarnya.

Dan ingat, kalau di Medan itu balai latihan daerah. Di bawah PBSI. Ada asramanya, ada kantinnya, ada musalanya, jadi lengkap sekali, imbuhnya.

Api harapan munculnya emas kembali hadir di Los Angeles

Pebulu tangkis Jawa Tengah Sausan Dwi Ramadhani (kedua dari kiri) melakukan selebrasi bersama rekan satu timnya usai mengalahkan pebulu tangkis Jawa Barat Kanaya Anisya Putri pada final bulutangkis beregu putri PON XXI Aceh-Sumut 2024 di gedung PBSI, Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut (Disporasu ), Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/09/2024). Medali emas diraih Jawa Tengah setelah mengalahkan Jawa Barat 3-0. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

Olimpiade Paris 2024 akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia yang pertama kali meraih emas di bawah nama Rizki Juniansyah di cabang angkat besi dan di bawah nama Veddriq Leonardo di cabang panjat tebing.

Ibarat dua sisi medali, di baliknya terdapat tanda peringatan bulu tangkis Indonesia yang tidak melanjutkan tradisi emas Olimpiade.

Wajah bulu tangkis Indonesia diselamatkan oleh Gregoria Mariska Tunjung yang meraih medali perunggu tunggal putri di ajang olahraga empat tahunan tersebut.

PBSI punya pekerjaan rumah berat sebagai induk terbaik bulutangkis Indonesia. Los Angeles, empat tahun lagi, menjadi bukti bahwa kenangan pahit Paris tidak boleh terulang kembali.

Usai Olimpiade Paris, Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 menjadi ajang yang tepat bagi para pebulu tangkis Tanah Air untuk menunjukkan bakatnya dan menjadi batu loncatan sebelum berlaga di level yang lebih tinggi dan bergengsi.

Berbeda dengan kompetisi Papua yang diikuti 32 atlet timnas, kompetisi ini tidak bisa diikuti oleh atlet yang sudah mengikuti pelatnas.

Regulasi ini tentu sangat positif karena membuat persaingan semakin kompetitif hingga lahirnya nama-nama baru suksesor Taufik Hidayat, Susi Susanti, Markis Kido/Hendra Setiawan, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadi juara. . emas di Olimpiade.

“Kalau saya lihat pribadi, kita tidak akan kekurangan pebulu tangkis di Indonesia. Tinggal bagaimana kita mengelolanya. Mau bermain di klub besar atau klub kecil, itu tergantung,” kata Ketua Umum PBSI itu. turnamen nasional dan wasit. Mimi Irawan. .

Pelatih tunggal Jawa Tengah, Hayom Rumbaka pun menyambut positif aturan tersebut.

Menurut mantan pebulu tangkis timnas yang juga meraih medali perak pada PON Jawa Tengah 2012 itu, aturan tersebut membuat persaingan semakin merata di semua daerah.

“Iya, perlu ada regenerasi. Artinya, pelatihan non-domestik juga bisa seperti itu,” kata pria berusia 35 tahun itu.

“Nantinya merata semua. Selain di Pulau Jawa, nanti akan lebih merata lagi,” sambungnya.

Dari PON 2024 diharapkan tujuan pemerataan olahraga di Indonesia, termasuk bulu tangkis, bisa menjadi kenyataan. Mari kita panjatkan doa ini bersama-sama agar di PON 2028 nanti juaranya tidak akan sama.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours