Jepang hadapi kelangkaan bahan bakar jet

Estimated read time 2 min read

ISTANBUL (ANTARA) – Di tengah booming pariwisata, Jepang menghadapi kekurangan bahan bakar jet akibat berkurangnya jumlah kilang minyak di negara tersebut, sehingga tidak semua pesawat mampu menyediakan bahan bakar yang cukup untuk melakukan perjalanan pulang pergi. .

Menteri Transportasi Jepang Saito Tetsuo mengatakan pada konferensi pers baru-baru ini bahwa masalah tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Masalah utamanya adalah penurunan signifikan jumlah kilang minyak Jepang yang mengolah minyak mentah impor menjadi bahan bakar jet.

Saito mencatat bahwa situasi ini diperburuk oleh kekurangan pekerja di industri angkutan truk dan pelayaran.

Pada tahun 1983, jumlah kilang di Jepang mencapai 49. Jumlah tersebut kini turun menjadi 20 karena menurunnya permintaan minyak dan upaya pemerintah baru-baru ini untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Pengurangan ini tidak hanya berarti berkurangnya ketersediaan bahan bakar, namun bahan bakar yang dihasilkan harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk mencapai tujuannya, pertama dengan kapal ke pelabuhan terdekat, kemudian dengan truk.

Otoritas Bandara Narita Tokyo, pintu gerbang utama Jepang untuk lalu lintas internasional, telah menunda rencana enam maskapai penerbangan untuk menambah 57 penerbangan ke jadwal mingguannya pada akhir Juni, kata NHK News pada hari Rabu.

Bandara regional juga mengalami pengalaman serupa. Setiap musim dingin, Bandara Chitose baru dekat Sapporo di Prefektur Hokkaido menarik banyak pemain ski dan snowboarder ke dataran tinggi terkenal di Jepang utara.

Namun, tahun ini, Qantas Airways dan Singapore Airlines membatalkan penerbangan musiman mereka ke bandara tersebut karena tidak dapat menyediakan bahan bakar yang cukup untuk perjalanan pulang.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours