Marak Kecurangan, Emak-emak Diajak Awasi Pilkada Jabar 2024

Estimated read time 3 min read

BANDUNG – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Barat mengajak perempuan ikut memantau agenda politik pemilihan pimpinan daerah (Pilkada) serentak 2024 di Jawa Barat.

Ajakan ini disampaikan Bawaslu Jabar pada kegiatan Forum Masyarakat Madani bertajuk “Perempuan yang Mampu Mengawasi” Pemilihan Pimpinan Daerah (Pilkada) Tahun 2024 yang berlangsung di Kantor Dinas Sumber Daya Air Jabar, Sabtu (3/8). 2024). ).

Nuryamah, Koordinator Partisipasi dan Pencegahan Masyarakat Bawaslu Jawa Barat, mengatakan kegiatan yang dipimpin ibu-ibu ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan di daerah sebagai pengamat atau pengawas dalam pelaksanaan pemilu 2024.

“Kita harus memberikan pendidikan politik kepada perempuan-perempuan ini, kita harus memberikan pemahaman kepada mereka untuk tidak hanya menjadi objek pemilu, tetapi juga memastikan mereka menjadi objek dalam konteks positif, menjadi pengawas yang partisipatif, mengawasi semua tahapan. .” kata Nuryamah.

Nuryamah optimistis menjadikan calon pengawas peserta perempuan bisa tercapai dengan baik. Selain itu, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Barat memiliki 78 organisasi perempuan.

“Saya yakin jika hari ini ada perempuan yang mau dan mampu menjadi pengawas partisipatif dalam sosialisasi pengawasan partisipatif hari ini, maka pemilu yang berkualitas dan adil bisa tercapai,” ujarnya.

Nuryamah menilai sosok perempuan tersebut mempunyai kelebihan tersendiri. Yang satu ada hubungannya dengan kejujuran. Menurutnya, peran perempuan sebagai pengawas Pilkada Jabar 2024 sangat penting. Selain itu, Jawa Barat juga menjadi provinsi yang paling rawan melakukan kecurangan dalam kontestasi politik apa pun.

“Tentunya tentang kesetiaan perempuan, perempuan yang selalu menjadi guru pertama. Setidaknya mereka berbicara tentang kebaikan, pasal, larangan di pemilu 2024,” ujarnya.

Nuryamah menjelaskan, berdasarkan Keputusan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2023, ada enam poin terkait fokus kegiatan pencegahan atau sosialisasi partisipatif.

“Pertama-tama, kita telah menetapkan pojok-pojok administrasi tidak hanya di tingkat kabupaten/kota dan provinsi, tetapi juga di seluruh 27 kecamatan kabupaten/kota dan seluruh kecamatan di Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

Kedua, pihaknya juga meluncurkan desa pemantauan partisipatif di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

“Sudah ada desa-desa pemantauan partisipatif di tingkat kabupaten kota. Seringkali pemantauan ini meluas ke desa-desa yang tidak termasuk di sini, seperti desa adat atau desa-desa rentan selama fase pemilu,” tambahnya.

Yang ketiga adalah tentang forum warga pemantauan partisipatif. Nuryamah mengatakan, forum ini diluncurkan di tingkat kabupaten, kota, dan kecamatan.

“Dalam Forum Pengawasan Warga ini banyak segmen yang harus kita tangani, jadi ada segmen non partisipatif, ada segmen seni, ada segmen perempuan, segmen pemilih lansia, segmen pemilih pemula, segmen institusi dan lain sebagainya. aktif,” katanya. .

Sedangkan poin 4-6 terkait pembelajaran terawasi partisipatif (P2P).

“Kami juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya,” ujarnya.

Diketahui, Jawa Barat menduduki peringkat keempat provinsi paling rentan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 dan Pilkada Indonesia.

“Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari empat provinsi paling rentan di Indonesia, ini dari data yang akan kami luncurkan pada tahun 2022,” kata Lolly Suhenty, anggota Bawaslu RI, saat menghadiri pemaparan peta kerawanan Pilkada Serentak 2024. Oleh Bawaslu Jabar di Kabupaten Bandung, Senin (22/07/2024) malam tadi.

“Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, masih terbukti karena apa yang telah disampaikan sebelumnya, peta kerentanan mencakup seluruh dimensi dan subdimensi yang ditetapkan Bawaslu RI saat itu,” imbuhnya.

Menurutnya, peluncuran peta kerawanan ini merupakan langkah proaktif untuk mencegah terulangnya kejadian buruk pada pemilu lalu.

“Pemetaan ini berdasarkan situasi pemilu 2024 saat ini, jadi tugas kita memastikan kejadian yang salah itu tidak terjadi pada tahun ini,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours