Menparekraf: Bandung Marathon masuk Sport Tourism yang menambah devisa

Estimated read time 2 min read

Bandung (Antara) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menperekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Bandung Marathon masuk dalam kategori sport pariwisata yang mampu menambah devisa negara. Menurut Sandiaga, hal tersebut akan menjadi sumber devisa negara yang pendapatannya hampir dua kali lipat dari pendapatan pariwisata jasa yang menyelenggarakan event sport pariwisata seperti Bandung Marathon. “Kami hitung, sport pariwisata belanjanya hampir dua kali lipat (wisatawan) dibandingkan wisata luar negeri yang masuk jalur normal,” kata Sandiaga di Gedung Sate Bandung, Minggu. Oleh karena itu, kata Sandiaga, jika Indonesia bisa menambah aspek wisata olah raga maka kualitas wisatawan juga akan meningkat, mengingat wisatawan kategori ini akan tinggal lebih lama, dan pengeluaran wisatawan juga akan lebih tinggi terhadap perekonomian lokal. “Biasanya wisman keluar US$1.500 per kunjungan, tapi kalau sport tour bisa keluar US$3.000 atau Rp 45 juta per kunjungan ke Indonesia, jadi dua kali lipatnya, dan ini kita ikuti. ,” kata Sandiaga. Sandiaga menuturkan, hal ini merupakan keunggulan dari sport pariwisata sehingga ia mengatakan pihaknya mendorong penerapan sport pariwisata di berbagai daerah dengan berbagai jenis olahraga yang diminati peminat olahraga luar negeri. Selain lari, ada beberapa kegiatan olah raga terkait bersepeda, renang perairan terbuka, olah raga triathlon dan otomotif, serta lari trail yang sangat digemari, kata Sandiaga. Sandiaga juga berharap Bandung Marathon mampu menyaingi Tokyo dan Boston di level ajang maraton besar dunia, karena Bandung memiliki atmosfer dan sejarah panjang sebagai lokasinya. “Saya ingin menaikkan level saya, siapa tahu bisa mengikuti ajang marathon besar dunia seperti Tokyo, Boston, dan New York Marathon, karena cuaca di Bandung sangat nyaman dan memiliki sejarah yang panjang,” ungkapnya. Sandiaga. Sandiaga sendiri mengikuti Bandung Marathon alias Pokari Sweat Run Bandung 2024, Minggu keesokan harinya, pada kategori 10K. Bersama 15 ribu peserta lainnya, Sandiaga memulai Bandung Marathon, dari Gedung Sate banyak jalan protokol di Kota Bandung seperti Jalan Supratman, Jalan Kanal Jakarta, Jalan Ibrahim Adji, Jalan Asia Afrika, Jalan Riau, Jalan Diponegoro dan akhirnya selesai. Gedung Sate. Baca Juga: Selaku PSN, PP GBK SUGBK Siapkan Jadwal Sertakan Sports Tour Baca Juga: Manpora Dukung AOKI Kembangkan “Sport Tourism” di Indonesia Baca Juga: Manparecraf: PON Bagian dari “Sport Tourism” di Karo Baca Juga: Baca: BTN : Jakim 2024 Dukung BTN Promosikan “Sport Tourism”.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours