Viral Wisatawan De Djawatan Banyuwangi Digetok Tarif Delman Mahal, Sandiaga Uno: Kita akan Bina

Estimated read time 2 min read

MALANG – Viral wisatawan di De Djawatan Banyuwangi dikenai tarif mahal saat naik delma. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno langsung merespons permasalahan tersebut.

Sandiaga mengatakan, kalau ada operator pariwisata, pasti ada satu atau dua yang kesulitan. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Nanti akan kita kembangkan karena dari seribu orang pasti ada satu atau dua yang bermasalah. Kita kemarin langsung ke Pemkab Banyuwangi tidak terjadi apa-apa, kata Sandigaga Uno yang ditemui usai meninjau Kayutangan Heritage. Desa. , Kota Malang, Minggu (28/7/2024).

Sandiaga mengingatkan agar pelaku wisata tidak seenaknya mematok tarif tinggi demi keuntungan jangka pendek, namun di sisi lain justru merugikan destinasi wisata dan pelaku wisata lainnya.

“Kalau dipukul, mereka kapok kalau wisatawan tidak mau datang lagi. Apa gunanya banyak berubah kalau tidak bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Oleh karena itu, menjadi tugas penting Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di setiap destinasi untuk mengembangkan dan melatih pemangku kepentingan pariwisata. Selain itu, Pokdarwis juga harus saling mengingatkan akan tindakan negatif pelaku wisata.

Jadi kita harus saling mengingatkan dan Pokdarwis ini harus menjadi pemimpin masyarakat sebagai yayasan. Makanya disebut komunitas, ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam video tersebut terlihat wisatawan mengaku menjadi korban penipuan atau scam karena dikenai harga mahal di tempat wisata De Djawatan, Banyuwangi, Jawa Timur.

Saat itu, wisatawan bersama rombongan tiba di Wisata De Djawatan sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (24/07/2024), saat kawasan wisata masih cukup sepi. Sesampainya di sana, mereka ditawari tur kawasan wisata dengan troli seharga Rp 50.000 dan dijanjikan akan diantar ke sejumlah spot foto.

Namun setelah sampai di lokasi foto pertama, pengemudi kereta tampak terburu-buru dan meminta mereka untuk menyelesaikan pemotretan secepatnya. Katanya agar bisa segera pindah ke daerah lain. Setelah melanjutkan perjalanan, mereka dibawa ke titik awal yang jaraknya kurang dari 200 meter.

Wisatawan juga dibuat kesal dengan kelakuan para kusir yang terkesan berbicara dan mengisyaratkan menggunakan bahasa Jawa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours