Dinsos DKI sebut pemulangan orang terlantar gratis sebagai tantangan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Kepala Dinas Sosial Daerah DKI Jakarta Premi Lazari mengatakan, program pemulangan warga terlantar ke tempat asalnya secara gratis merupakan sebuah permasalahan.

“Mereka menganggap repatriasi ini sebagai cara untuk mendapatkan repatriasi gratis, sehingga banyak orang yang terdampar berulang kali mencoba memanfaatkan repatriasi ini,” kata Premi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Selain itu, lanjut Premi, pencegah lainnya adalah masyarakat melakukan tindak pidana seperti mencuri dompet penumpang lain dan dompet sopir bus saat bepergian.

Oleh karena itu, dulu Dinas Sosial juga melakukan proses asesmen sebelum memulangkan seorang migran.

Dijelaskan Premi, hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa barang bawaan dan memeriksakan kesehatannya, dan jika mereka yang tersesat membersihkan diri terlebih dahulu, maka pakaian pesta dan perlengkapan mandinya akan disiapkan.

Dalam program ini, Dinas Sosial bekerjasama dengan Perum Damri sebagai penyedia transportasi. Tak hanya itu, Damri juga menyediakan makanan selama perjalanan.

Sesaat setelah dipulangkan, Premi merujuk mereka ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2.

“Pertama, akan dilakukan pemeriksaan di panti sosial ini. Keberadaan orang-orang terlantar ini akan diberitahukan kepada anggota keluarga atau kerabat terdekat yang dapat menerimanya,” kata Premi.

Sebagian besar pengungsi ini mengetahui dari mana mereka berasal dan dapat pulang sendiri. Premi menjelaskan, pihaknya juga telah menghubungi pemerintah daerah setempat untuk menginformasikan jika ada warganya yang dipulangkan dan pihak berwenang setempat seperti Petugas Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) akan menghubungi mereka di terminal.

Melalui program kepulangan ini, Premi berharap para pengungsi dapat kembali ke daerah asalnya dan tidak menjadi masalah sosial di Jakarta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours