Kemenkes imbau orang tua tak sepelekan pemberian imunisasi saat BIAS

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Dr. M.K.M Prima Josephine mengimbau para orang tua untuk tidak menganggap enteng isu pemberian imunisasi pada anak, terutama pada Bulan Imunisasi Anak (BIAS).

Prima menjelaskan, vaksinasi itu untuk mencegah penyakit serius. Sehingga mereka berharap orang tua bijak dalam mengambil keputusan.

“Ada orang tua yang mempercayai orang yang tidak memihaknya. Misalnya kumpul dengan teman, tetangga, dan lain-lain. Meski ini sangat penting, tapi kita perlu memperkuat ilmunya,” ujarnya. diskusi yang diadakan di Jakarta oleh Kementerian Kesehatan pada hari Jumat.

Misalnya, katanya di kursi roda. Banyak orang tua yang tidak menghargai penyakit ini. Ketika seorang anak terkena campak, mereka memahami bahwa gejalanya hanyalah demam dan ruam merah yang akan hilang dengan sendirinya.

Campak ternyata bisa menyebabkan pembengkakan otak. Berikut hal yang perlu diketahui orang tua, terutama jika memiliki anak yang bersekolah.

“Saya yakin tidak ada orang tua yang ingin anaknya cacat. Kalau anak mengidap penyakit ensefalitis, pasti ada bekasnya. Dia tidak bisa berpikir jernih lagi. Dia butuh dukungan seumur hidupnya,” kata Prima.

Prima mengatakan orang tua harus mewaspadai penyakit rubella, bukan hanya campak. Selain itu, virus tersebut cenderung bertahan di tubuh anak-anak dan dapat menginfeksi anak-anak.

Oleh karena itu, anak yang tertular bisa saja tertular virus tersebut. Misalnya seorang ibu hamil melahirkan anak, maka ibunya akan tertular virus tersebut dan anak tersebut akan mengalami cacat lahir, ”ujarnya.

Sedangkan akibat penyakit difteri, penyakit ini menyebabkan terbentuknya lapisan putih di tenggorokan sehingga menyebabkan anak mati lemas. Jika hal ini terjadi, tenggorokan anak harus dibuka untuk membantunya bernapas.

Karena itu, Prima berharap para orang tua mengizinkan anaknya menerima vaksin BIAS di sekolah.

Prima menjelaskan BIAS akan diluncurkan pada bulan Agustus dan November secara bersamaan di seluruh Indonesia. Vaksin yang diberikan pada bulan Agustus adalah vaksin campak, rubella untuk siswa kelas satu dan vaksin HPV untuk siswa kelas 5 dan 6.

Vaksinasi yang diberikan pada bulan November adalah difteri dan tetanus kepada seluruh siswa SD kelas 1, 2, dan 5.

Apabila anak tidak masuk sekolah pada hari vaksinasi, pihak sekolah akan menghubungi orang tua dan memberikan surat rujukan anak untuk menerima vaksinasi di rumah sakit terdekat.

Program ini tidak terbatas pada siswa sekolah saja. Bagi anak-anak seusia yang tidak bersekolah dapat bersekolah dan menerima vaksin BIAS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours