Orangtua bisa lakukan ini jika anak jadi pelaku perundungan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Vera Itabiliana Hadiwidjojo, psikolog klinis anak dan remaja dari Institut Psikologi Terapan (UI) Universitas Indonesia, menyampaikan langkah-langkah yang harus dilakukan orang tua jika anaknya terbukti menjadi pelaku kekerasan.

Anak-anak yang terlibat dalam penindasan harus segera ditangani, dan pengobatan yang tepat dan cepat sangat penting untuk membuat perubahan positif.

“Hindari pola asuh yang zalim atau kekerasan, hindari cara-cara kekerasan di rumah, termasuk dalam hubungan ayah dan ibu,” kata Vera saat dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis.

Pola asuh otoriter atau kekerasan dalam rumah tangga dapat berdampak besar pada perilaku anak, termasuk kemungkinan mereka menjadi penindas.

Orang tua, menurut Vera, juga harus mengajarkan dan memberi contoh kepada anak bagaimana mengelola emosi dengan baik.

“Mengajarkan anak mengelola emosi erat kaitannya dengan pencegahan bullying. Anak yang belajar mengenali dan memahami emosinya akan lebih mampu mengidentifikasi perasaan marah atau frustasi, sehingga bisa lebih mengontrol responsnya,” ujarnya.

Selain itu, katanya, mengajarkan manajemen emosi melibatkan pemahaman emosi orang lain. Anak-anak yang berempati cenderung lebih suportif dan menghindari perilaku merugikan terhadap orang lain.

“Mengajar dan mencontohkan cara menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, menanamkan empati pada anak sejak dini, dan membesarkan anak dengan penuh kasih sayang,” kata Vera.

“Jika ada anak yang kedapatan melakukan tindakan bullying di sekolah atau di lingkungan sosial lainnya, orang tua harus memastikan ada konsekuensi atas tindakannya, mulai dari memaksa korban untuk meminta maaf,” kata Vera.

Akibat yang ditimbulkan dapat menyadarkan anak bahwa tindakannya salah, dalam hal ini adalah bullying. Vera juga menyarankan para orang tua untuk mencari bantuan profesional untuk membantu kesehatan psikologis dan mental anaknya, dalam hal ini psikolog.

Vera : “Untuk mengetahui sumber permasalahan yang menjadi kesalahannya, dan mengetahui cara mengatasinya, sesegera mungkin (berkonsultasi dengan psikolog) setelah dipastikan bahwa dia adalah perusak (bully)”.

“Jika ada konsekuensi dari pihak sekolah atau masuk ke ranah hukum, ikutilah anak untuk menanggung akibatnya,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours