Pemkab Belitung merancang strategi pemulihan pariwisata 

Estimated read time 2 min read

Tanjungpandan (Antara) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung, Provinsi Pulau Banka Belitung (Babel), menyusun strategi pemulihan pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.

“Kami merasa sangat penting untuk menyusun strategi di sektor pariwisata, karena belakangan ini pariwisata di Belitung banyak mengalami kemunduran,” kata Pj Wali Kota Belitung Yuspian di Tanjung saat memimpin workshop tentang Belitung pemulihan pariwisata. Pandan, Senin.

Menurutnya, industri pariwisata Belitung terdampak oleh situasi nasional dan internasional, salah satunya pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, keadaan tersebut diperparah dengan terjadinya peperangan di belahan dunia lain sehingga mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara ke Belitung.

“Pada masa transisi tahun politik, fokusnya adalah penyelenggaraan pilkada apalagi di akhir tahun, tentunya hal ini juga akan mempengaruhi kondisi pariwisata,” ujarnya.

Yuspian menambahkan, pariwisata dipengaruhi oleh banyak aspek, seperti atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.

Namun, kembali ditegaskan, aspek aksesibilitas memegang peranan yang sangat penting dalam pariwisata Belitung, terutama terkait frekuensi penerbangan.

“Karena di Belitung aspek lain sudah bagus, seperti infrastruktur, jalan, dan hotel, semuanya lebih baik dibandingkan daerah lain,” ujarnya.

Pihaknya membuka ruang masukan dari berbagai pihak untuk menyusun strategi menghidupkan kembali pariwisata Belitung.

“Jadi apakah Belitung memang kurang promosi atau memang perlu menambah tempat wisata, itu yang harus kita pikirkan. Kalau kita melihat angka kunjungan wisatawan hingga Mei 2024, sudah ada 95.673 wisatawan yang berkunjung ke Belitung,” ujarnya. dikatakan

Selain itu, kembali ditegaskan, tantangan pariwisata Belitung adalah berkurangnya frekuensi penerbangan dari dan ke Belitung sehingga berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan.

“Terjadi pengurangan jumlah pesawat di Indonesia. Awalnya yang bertugas 600 pesawat, kini menjadi 400 pesawat. Akibatnya, banyak penerbangan yang tertunda dan digabungkan sehingga menyebabkan jumlah pesawat berkurang. daerah tersebut,” katanya.

Menurutnya, di sisi lain Belitung juga membutuhkan penerbangan kelas bisnis untuk menampung wisatawan yang ingin berkunjung ke Belitung.

“Pariwisata Belitung bukan lagi soal ‘mass pariwisata’, tapi ‘quality tour’ artinya niche area,” tuturnya.

Anita, Kepala Dinas Pariwisata Belitung di Tanjung Pandan, mengatakan pemulihan pariwisata Belitung harus dilakukan secara bersama-sama.

“Karena pariwisata di Belitung saat ini sangat rendah dibandingkan dengan pandemi Covid-19, sebelumnya sudah ada kejadian, namun pada tahun 2024 akan semakin menurun. Jumlah penerbangan menurun dan dampaknya terhadap mitra pariwisata pun menurun terus, mereka mengeluhkan jumlah wisatawan yang menurun,” tegasnya.

Padahal, kata Anita, Belitung sudah memiliki image (brand) tersendiri, sebagai salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas Tanah Air, Kawasan Pariwisata Ekonomi Khusus (KEK) dan UNESCO Global Geopark (UGG).

“Belitung seharusnya menjadi prioritas dari pemerintah pusat, tapi kita malah melihat sama dengan daerah lain,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours