Pemkot Jakpus tata sanitasi di permukiman padat penduduk

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Jakpus) Jakarta Pusat menata sistem sanitasi di kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi karena permasalahan sanitasi yang memerlukan intervensi segera. “Padahal kita utamakan tempat-tempat yang banyak orang. Jadi masih ada kawasan-kawasan padat di antara gedung-gedung tinggi yang perlu ditata, sehingga perlu perbaikan sanitasi,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dani Sukma, Selasa. .

Menurut Dhany, pihaknya telah membuat sistem daerah khusus pengelolaan air limbah (SPALD). Beberapa tempat favorit antara lain Johar Baru, Mangga Dua Selatan, dan Sawah Besar.

Sanitasi menjadi salah satu permasalahan yang harus diatasi agar Jakarta bisa meraih status kota dunia.

“Karena yang terakhir ini terkait dengan stres, terutama hal-hal yang sensitif, khususnya tergantung pada konsumsi makanan. Untuk sensitivitasnya terkait dengan air bersih, penerangan, dan pemanfaatan sampah,” ujarnya tentang Dani.

Lebih lanjut, Dhany menjelaskan, tergantung dari besarnya rumah dan lingkungan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan sanitasi di desa. Jika lahannya cukup, desa bisa memasang toilet di lingkungannya.

Namun yang menjadi persoalan adalah rumah warga sangat sempit dan berdekatan.

“Yang paling sulit, kalau rumah warga 2×3, 3×3, tidak bisa mendapatkan septic tank, karena lahan terbatas, makanya dibangun rumah umum,” kata Dani.

Lebih lanjut, Dhany mengatakan, meski lingkungan sekitar sungai biasa dimanfaatkan oleh aliran air saat ini, namun sebaiknya dimanfaatkan dengan baik untuk sanitasi.

Artinya dari segi air limbah harus kita manfaatkan dengan baik, kita kelola dengan baik. Setelah itu kita akan pasang pipa seperti Tanah Tinggi, kata Dani.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours